Ford AS Diduga Sengaja Memasarkan Produk Bermasalah
Reporter: Antara
Editor: Eko Ari Wibowo
Jumat, 12 Juli 2019 14:37 WIB
Ford Focus 2017 (Antara)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Ford Amerika Serikat diduga mengetahui sistem transmisi DPS6 pada kendaraan Focus dan Fiesta bermasalah, tapi mereka tetap menjualnya, demikian laporan investigasi Free Press yang diumumkan Kamis 11 Juli 2019 melalui laman USA Today.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: Wow, Wuling Almaz Terbaru Bisa 'Ngobrol' Pakai Bahasa Indonesia

"Ford mengetahui Fiesta 2011 dan Focus 2012 memiliki transmisi yang bermasalah sebelum mobil itu mulai dijual," demikian salah satu temuan kunci dalam laporan investigasi itu.

Laporan itu menyebutkan Ford pada 2012 pernah memutuskan untuk mengubah teknologi transmisi, tapi tidak menindaklanjutinya. Pelanggan telah melaporkan setidaknya 50 kasus cedera kepada otoritas setempat terkait masalah pada mobil Ford.

Pengaduan konsumen yang tinggi dalam empat tahun terakhir juga meminta otoritas terkait agar membuka penyelidikan atau memerintahkan Ford untuk melakukan penarikan kembali (recall).

Laporan itu menyebutkan, berdasarkan dokumen internal, Ford berupaya mengambil jalan pintas untuk menghemat uang karena perusahaan terancam kehilangan miliaran dolar untuk membiayai garansi dan pertanggungjawaban hukum.

Investigasi jurnalistik itu dilakukan oleh jurnalis Free Press, Phoebe Wall Howard, yang menggalisa risiko finansial Ford, setelah perusahaan itu mengajukan laporan setebal 70 halaman kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada April. Kalimat terakhir laporan itu memperingatkan investor tentang litigasi terkait transmisi DPS6 dual-clutch.

Baca: Motor Listrik SDR untuk Santri dengan Sistem Bagi Hasil

Randy Essex, direktur konten senior Free Press, merangkum lebih dari 10.000 pengaduan yang dialamatkan kepada Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA), kemudian menemukan 4.377 laporan dan 50 kasus cedera terkait transmisi DPS6.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi