TEMPO.CO, Jakarta - Pencangan kendaraan ramah lingkungan sudah direalisasikan hampir di seluruh dunia. Tak terkecuali Indonesia. Era kendaraan ramah lingkungan dalam bentuk kendaraan listrik mulai memasuki tanah air. Mau tidak mau, para produsen kendaraan di Indonesia mengikuti proses perpindahan dari kendaraan konvensional ke kendraan konvensional.

Untuk itu, Honda melalui Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta dan Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) mengklaim akan mengupayakan jalani proses bisnis yang lebih ‘ hijau’.

Dikatakan Gorup Head of Corcom Wahana, Evi Haryadi, Wahana tidak hanya menjual dan mendistribusikan beragam jajaran produk sepeda motor Honda untuk Konsumen. Honda Genuine Part (HPG), Honda Genuine Accessories (HGA) juga menjadi bagian yang diurus Wahana pada lingkup yang sama.

Dari situ Wahan menyadari ada banyak kardus kertas pengiriman pabrik spare part ke Wahana Spare Part Disribution Center yang berada di Cimanggis Depok, Jawa Barat, tanpa penanganan yang tepat dipastikan kardus pengiriman tersebut akan menjadi tumpukan sampah yang mengganggu.

“Re use, cara kami mengolah ratusan bahkan ribuan kardus kertas bekas pengiriman pabrik kepada kami. Untuk itu Wahana mencoba mengakalinya dengan merubah bentuknya sehingga bisa digunakan kembali,” Jelas Evi dalam keterangan resminya, Jumat 23 Agustus 2019.

Dijelaskan lebih lanjut, beragam ukuran kardus bekas tersebut dimodifikasi menjadi beberapa bagian sehingga dapat digunakan kembali untuk mengemas pengiriman barang.

“Setelah pengelolaan limbah aki, pengadaan taman hidroponik di beberapa lokasi cabang Wahana, dan pengolahan beragam limbah bengkel dengan lebih bertanggung jawab. Penggunaan kembali kardus bekas ini jadi langkah lain menggunakan kembali barang bekas demi lingkungan,” lanjut Evi.

Beragam limbah bengkel yang ada, Wahana mewajibakan seluruh jaringan Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) untuk menyerahkan kepada wadah resmi yang memiliki tanggung jawab mengambil dan mengelola limbah tersebut.