Edukasi Keselamatan Berkendara ala Daihatsu Berlanjut di Surabaya
Reporter: Gooto.com
Editor: Wawan Priyanto
Rabu, 6 November 2019 10:20 WIB
Suasana edukasi keselamatan berkendara Daihatsu bersama komunitas di Surabaya, 3 November 2019. (ADM)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus menggelar edukasi keselamatan berkendara bareng komunitas. Kali ini tercatat lebih dari 50 anggota Komunitas Daihatsu di Jawa Timur berkumpul di Outlet Astra Daihatsu Cabang Surabaya Waru untuk mengikuti ‘Auto Clinic 2019: Anticipated Driving Program’ yang diselenggarakan oleh Daihatsu bersama GT Radial, Minggu, 3 November 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Acara ini merupakan batch terakhir dari total tujuh batch yang diagendakan sepanjang tahun 2019. Acara serupa sebelumnya sudah digelar di area Jakarta, Bandung, Semarang, Bekasi dan Tangerang.

Di putaran terakhir ini antusiasme peserta ternyata sangat tinggi. Meskipun diadakan di kota Surabaya, peserta yang datang tidak hanya dari Surabaya, namun banyak juga yang datang dari beberapa wilayah Jawa Timur lainnya, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Mojokerto, Blitar, Malang, dan Madiun.

Kepala Bengkel sekaligus Koordinator Service Wilayah Jawa Timur PT Astra International Daihatsu Sales Operation Sapto Pamungkas mengungkapkan kegiatan edukasi keselamatan berkendara mendapatkan sambutan yang positif dari anggota komunitas Daihatsu.

“Klub dan outlet merupakan sebuah keluarga, yaitu keluarga besar Daihatsu, sehingga Outlet kami ini juga menjadi rumah dari rekan-rekan klub/komunitas Daihatsu,” kata Sapto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 5 November 2019.

Sonny Susmana, praktisi keselamatan berkendara dari dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kembali menjadi Trainer dalam acara ini. Pria yang biasa disapa “Om Sonny” ini memberikan banyak tips keselamatan dan juga additional skill berkendara untuk para peserta. Salah satu materi yang menarik adalah saat diungkap fakta tingginya angka kecelakaan yang diakibatkan oleh pecah ban dan kelelahan/mengantuk.

Pecah ban bisa terjadi jika kondisi ban sudah tidak layak pakai dan kurang angin. Sementara kelelahan (fatigue) terjadi karena pengemudi mengabaikan sinyal dari tubuh untuk beristirahat dan memaksakan diri untuk cepat sampai.

Sonny menyampaikan bahwa sebaiknya tubuh diistirahatkan jika sudah berkendara lebih dari 3 jam. Jika mengantuk, boleh minum kopi namun kemudian harus tetap tidur, karena efek kafein akan dirasakan 1 jam setelah diminum. Sehingga saat bangun, tubuh fresh karena mendapatkan istirahat yang cukup dan juga dari efek  kafein kopi.

Setelah istirahat makan siang, acara dilanjutkan dengan praktek judgement ability test menggunakan New Astra Daihatsu Sigra. Di sesi ini peserta  diajarkan tentang teknik pengereman, melatih fokus berkendara, serta bagaimana mengambil keputusan jika mengalami kondisi yang tidak diinginkan saat berada di jalan raya. 

Sesi ini juga berlangsung ramai karena jika ada peserta menabrak cone, maka peserta lain akan serta merta menyoraki. Namun jika ada yang berhasil melewati rintangan, peserta lain akan memberikan tepuk tangan.

“Acara cukup menarik dan banyak memberikan pengalaman serta pengetahuan baru, bukan hanya teori tapi ada sesi praktek yang membuat saya deg-degan.”  Ujar Hanif Ashari, anggota Avanza Xenia Club Indonesia Club (AXIC).

Di akhir acara, Om Sonny menegaskan bahwa seharusnya pengemudi yang mengendalikan mobil, bukan dikendalikan oleh mobil. Kuncinya adalah dengan mengikuti aturan lalu lintas dan selalu menggunakan akal sehat saat berkendara.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi