Kisah Tri Broto Modifikasi Mitsubishi Colt 1973 Setengah Miliar
Reporter: Muhammad Kurnianto (Kontributor)
Editor: Wawan Priyanto
Minggu, 22 Maret 2020 06:38 WIB
Mitsubishi Colt T 120 milik Tri Broto yang dimodifikasi bergaya double cabin. 21 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Kurnianto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Tangerang - Mobil klasik Mitsubishi Colt T 120 tahun 1973 milik Tri Broto ini menarik perhatian peserta Colt Mania Gathering di Tangerang, Sabtu, 21 Maret 2020. Tampilannya beda. Bukan pikap biasa, melainkan double cabin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu saja double cabin ini bukan asli bawaan pabrik. Broto melakukan modifikasi pada Mitsubishi Colt kesayangannya. 

"Saya pertama punya Mitsubishi Colt T 120 tahun 1973 ini pada awal tahun 2017, kondisi awalnya mobil itu pikap, kemudian saya ubah menjadi double cabin," kata dia.

Menurut Broto, sentuhan pertama yang ia lakukan usai membeli Mitsubishi Colt adalah mengganti ban dan velg menjadi ukuran 17 inci. Kemudian bodi mobil yang awalnya pikap diubah menjadi double cabin.

Mitsubishi Colt T 120 modifikasi milik Tri Broto full audo system. 21 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Kurnianto

"Saya juga tambah list chrome untuk mobil ini, kemudian sistem hidrolik untuk membuka kap belakang, menambah audio sistem, memasang roof rack, memodifikasi bemper, serta mempercantik interior," ujarnya.

Soal kenyamanan, kata Broto, mobil miliknya masih bisa dikendarai sampai 100 kilometer per jam karena kaki-kaki sudah diganti, sistem pengereman sudah diganti menggunakan cakram dan ditambah booster, kemudi power steering, lalu kopling ditambah tuas supaya empuk.

Kabin mewah Mitsubishi Colt T 120 milik Tri Broto. 21 Maret 2020. TEMPO/Muhammad Kurnianto

Broto menceritakan bahwa pikap itu ia beli Rp 55 juta. Meski modif habis-habisan, ia mempertahankan mesin aslinya. "Total modifikasi yang saya keluarkan untuk mobil ini mencapai Rp 500 juta. Velg saya ganti, harganya Rp 20 juta," tuturnya.

Saat ditanya mengapa memilih Mitsubishi Colt, Broto mengatakan bahwa mobil ini bisa diterima di semua kalangan baik kalangan bawah maupun atas.

"Mobil saya ini pernah dua kali ditawar sampai Rp 400 juta, kalau yang nawar Rp 200an juta sudah sering. Lebaran kemarin mobil ini saya pakai dari Jakarta ke Jawa Timur dan tidak mengalami masalah di jalan," ujarnya.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi