Suzuki Indonesia Prediksi Penjualan Turun 50 Persen dari Target
Reporter: Wira Utama
Editor: Eko Ari Wibowo
Kamis, 4 Juni 2020 17:20 WIB
New Suzuki Ignis GL 2020. (Suzuki Indonesia)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memprediksi adanya penurunan target penjualan hingga 50 persen akibat pandemi virus corona di Indonesia. Meski di sejumlah segmen, SIS mengklaim terjadi peningkatan pangsa pasar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Suzuki tidak akan keluar dari pakem target (revisi gaikindo) dari 1.1 juta unit menjadi 600 ribu. Kami memprediksi penjualan akan ada degradasi antara 40-50 persen selama masa pandemi covid-19 ini,"ujar Head of 4W Brand Development dan Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel dalam diskusi virtual Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis, 4 Juni 2020.

Jika dilihat dari sisi market, kata Harold Suzuki beruntung, karena tidak semua market anjlok. Beberapa pangsa pasar secara Year on Year mengalami kenaikan pada periode Januari hingga April 2020.

"Retail Sales per April 2020 memang turun hingga 29,5 persen, tapi market share secara YoY Januari-April justru naik dari 9,3 persen menjadi 11,5 persen,"ujarnya.

Sebelumnya, Suzuki juga menunjukkan performa positif pada kuartal 1 dari Januari- Maret 2020. Di mana mereka berhasil membukukan penjualan sebanyak 25.425 unit. Capaian itu, diklaim lebih baik dibanding periode sama tahun lalu, yang hanya mencapai 22.869 unit.

"Trend positif penjualan kuartal pertama itu tak lepas dari strategi yang dijalankan Suzuki. Salah satunya dengan peluncuran produk baru yakni XL7 yang mampu menopang angka penjualan lebih besar dibanding kuartal 2019,"ujarnya.

Selain produk baru, Suzuki juga memperkuat penjualannya dengan menghadirkan berbagai macam program menarik. Mulai dari program beli mobil berhadiah motor hingga perangkat gadget, serta program aftersales seperti jaminan bebas perawatan selama 50 ribu kilometer.

Adapun faktor kenaikan pangsa pasar di sejumlah segmen itu ditunjang kata dia tak lepas dari kebijakan produksi lokal. hal itu menjadi keuntungan tersendiri bagi SIS, kata dia dengan 88 persen produk yang dipasarkan telah diproduksi atau dirakit di Indonesia.

"Kontribusi terbesar dari Pikap, angkanya sekitar 50 persen, MPV seperti Ertiga 20 persen, SUV sekitae 15-20 persen, serta sisanya City Car dan Hatchback,"kata dia.

Harold menambahkan bahwa pasar otomotif secara umum memang sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Selain pandemi, pasar retail otomotif dari Januari - Maret juga tergerus sebesar 15,7 persen atau sekira 292 ribu unit. Itu tak lepas dari kondisi pasar otomotif nasional yang terpengaruh oleh situasi politik yang tidak stabil.

"Masuk awal 2020, bencana banjir juga membuat catatan bagi penjualan industri otomotif, Terlebih adanya pandemi covid-19 yang terjadi yang dimulai Maret 2020. Dampaknya, Gaikindo merevisi target industri otomotif nasional,"ujarnya.

WIRA UTAMA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi