Tren Membeli Mobil Bekas Secara Online, Simak Untung Ruginya
Reporter: Antara
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 2 Juli 2020 16:52 WIB
Mobil bekas yang dipajang Show Room Focus Motor di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Jumat 28 Juni 2019. TEMPO/Wira Utama
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, terdapat sisi positif dan negatif dari membeli mobil bekas secara daring (online car listing).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, hal itu memberikan opsi baru bagi calon pembeli, terutama mereka yang baru akan memiliki satu kendaraan dengan harga terjangkau dan alternatif pembayaran yang mudah dan praktis.

"Yang menjadi kunci kekuatan bisnis online, di samping trust yang kini semakin terbangun akan realibilitasnya, juga adalah harga yang lebih murah dan sistem pembayaran lebih fleksibel," kata Yannes saat dihubungi ANTARA, Kamis, 2 Juli 2020.

Lebih lanjut, situs maupun marketplace jual-beli mobil yang sudah terpercaya memberikan kemudahan dan kenyamanan pengalaman proses pembelian bagi masyarakat secara daring, terlebih dalam masa pandemi seperti ini.

"Keamanan transaksi via gerai online bereputasi sudah aman, selama pembayaran diperantarai oleh aplikasi," kata dia melanjutkan.

Sedangkan, salah satu hal yang mungkin sedikit mengurangi pengalaman membeli mobil bekas secara lebih utuh adalah karena calon pembeli tak bisa memeriksa keadaan fisik mobil secara langsung.

"Minus point membeli mobil bekas online adalah pemeriksaan kondisi mobil masih harus offline dan membutuhkan kesepakatan waktu dengan penjual," kata Yannes.

Sementara itu, menurut Yannes, maraknya situs jual-beli mobil bekas (car listing), merupakan salah satu dampak yang sejalan dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih ke media digital.

Masyarakat menggunakan media digital untuk mencari informasi, membeli kendaraan, sistem angsuran kendaraan, pemilihan aksesoris kendaraan, booking service kendaraan, sampai pada akhirnya adalah proses dan tukar tambah - penggantian kendaraan lama ke kendaraan baru hingga menjual mobil.

Tak hanya itu, ia memperkirakan bahwa akan muncul lebih banyak lagi usaha rintisan (startup) hingga marketplace jual-beli mobil -- baik bekas maupun baru di Indonesia.

"Model bisnis online mobil bekas ini, mulai dari layanan informasi, jual-beli, dan menunjukkan tren berkembang," kata Yannes.

"Startup-startup baru car marketplace akan semakin bertumbuh dengan pesat di Indonesia, termasuk dari pemain digital global," ujar.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi