Dihantam Corona, Nissan Prediksi Kerugian Tembus Rp 64,9 Triliun
Reporter: Wira Utama
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 28 Juli 2020 18:35 WIB
Logo Nissan. REUTERS/Aly Song
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, TokyoNissan Global memperkirakan terjadi kerugian besar akibat penjualan kendaraan yang anjlok hingga 16 persen karena pandemi virus corona. Produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini memperkirakan kerugian operasional tahunan tembus 470 miliar yen atau sekitar Rp 64,9 triliun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti dilansir dari Reuters, angka itu disebut jauh lebih besar dari perkiraan, Refinitiv tentang kerugian beruntun Nissan. Pendapatan Nissan diperkirakan turun seperlima atau sekitar 7,8 triliun yen.

Kondisi krisis ini disebut tak lepas dari ekspansi agresif Nissan di pasar negara berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Penangkapan Carlos Ghosn pada tahun 2018 juga turut memperburuk kondisi perusahaan.

Untuk itu, Nissan diketahui tengah dalam upaya melakukan restrukturisasi besar-besaran. Termasuk melakukan pengurangan lini produksi dan model kendaraan. Salah satu imbasnya adalah penutupan salag satu pabrik Nissan di Indonesia.

Pada kuartal pertama tahun ini, Nissan mencatat kerugian operasional hingga 153,9 miliar yen. Kerugian kuartal kedua tembus 94,8 miliar yen.

"Hasil untuk kuartal pertama dan prospek tahun penuh terlihat menantang, tetapi masih dalam ekspektasi kami," ujar Chief Executive Nissan, Makoto Uchida beberapa waktu lalu.

Penjualan kendaraan global sendiri mengalami penurunan hingga 48 persen atau menjadi 643.000 unit pada kuartal April-Juni.

Kesengsaraan Nissan telah menyoroti kerapuhan kemitraan otomatisasinya dengan Renault SA Perancis yang juga mengumumkan restrukturisasi besar-besaran.

Adapun Mitsubishi Motors Corp, mitra terbaru Nissan mengalami penurunan saham sekitar 13 persen. Anjloknya saham Mitsubishi tak lepas dari penurunan penjualan di Asia Tenggara sebesar 70 persen selama kuartal April-Juni.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi