
Nissan menerapkan Re:Nissan untuk menekan kerugian perusahaan ditegaskan oleh Ivan Espinosa selaku President & CEO Nissan Motors Ltd, dan Jeremie Papin selaku Chief Financial Officer Nissan. (Foto: Nissan)
GOOTO.COM, Jakarta - Nissan Motor Co., Ltd. mengumumkan hasil keuangan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2025 yang berakhir pada 30 Juni 2025. Perusahaan melaporkan penjualan global sebesar 707.000 unit dengan pendapatan bersih terkonsolidasi mencapai 2,7 triliun yen. Meski mencatat kerugian operasional yang lebih kecil dari perkiraan awal, yakni 79,1 miliar yen (dibandingkan proyeksi 200 miliar yen), Nissan tetap menghadapi tekanan berat.
Faktor utama penyebab kerugian ini adalah volume penjualan yang menurun, pergerakan nilai tukar yang merugikan, serta dampak tarif Amerika Serikat. Akibatnya, Nissan membukukan kerugian bersih sebesar 115,8 miliar yen atau sekitar Rp13 triliun (dengan asumsi kurs 1 yen = Rp112).
Sorotan Keuangan Kuartal I FY2025:
Pendapatan: 2,7 triliun yen (turun 291,5 miliar yen dari tahun lalu)
Laba operasional: -79,1 miliar yen
Margin operasional: -2,9%
Laba biasa: -109,2 miliar yen
Laba bersih: -115,8 miliar yen
Presiden dan CEO Nissan, Ivan Espinosa, menyatakan bahwa hasil ini menegaskan urgensi pelaksanaan rencana pemulihan perusahaan, Re:Nissan. “Dalam tiga bulan terakhir, kami telah mengambil langkah awal yang tegas: memangkas biaya, menyusun ulang strategi produk dan pasar, serta memperkuat kemitraan. Kini, kami harus bergerak lebih cepat demi mencapai profitabilitas yang berkelanjutan,” ujarnya.
Di bawah strategi Re:Nissan, perusahaan menargetkan kembalinya profitabilitas dan arus kas bebas positif pada tahun fiskal 2026. Hingga kuartal ini, tim TdC Transformation telah menghasilkan sekitar 4.000 ide penghematan biaya, di mana 1.600 di antaranya siap diterapkan. Penghematan biaya tetap juga sudah mencapai lebih dari 30 miliar yen.
Nissan juga telah mengambil langkah untuk menyederhanakan struktur manufaktur global dengan mengurangi atau mengonsolidasikan lima dari tujuh pabrik yang menjadi target efisiensi. Di sisi produk, model seperti N7 EV di Tiongkok dan Magnite di Meksiko mencatatkan kinerja penjualan yang kuat.
Perusahaan tetap mempertahankan proyeksi pendapatan tahun fiskal 2025 di angka 12,5 triliun yen, namun belum menetapkan proyeksi untuk laba operasional dan laba bersih tahunan, mengingat ketidakpastian kondisi pasar global.
Pilihan Editor: Mitsubishi Umumkan Kampanye Pemeriksaan L300 Demi Keselamatan