
Pekerja menyelesaikan perakitan mobil listrik Volkswagen (VW) model ID.3 di pabrik VW, Zwickau, Jerman, Selasa, 25 Februari 2020. Desain depan Volkswagen ID.3 tidak terdapat gril depan untuk masuknya udara, karena mobil ini mengenakan mesin listrik. REUTERS/Matthias Rietschel
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen kendaraan asal Jerman, Volkswagen, menargetkan kuasai pasar kendaraan listrik Norwegia dengan menggelontor 90 persen mobil listrik sepenuhnya pada tahun depan.
Volkswagen pun akan menggantikan mesin diesel dan bensin ke listrik secara menyeluruh pada 2023.
Norwegia ingin menjadi negara pertama yang mengakhiri masa penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada 2025. Pemerintah setempat memberikan bebas biaya pajak kepada pemilik mobil listrik.
Kebijakan tersebut berdampak positif sebab banyak produsen mobil yang menjadikan negara tersebut sebagai laboratorium mobil atau kendaraan masa depan.
Pada September 2020, Norwegia mencatatkan rekor dengan menjual 61,5 persen mobil listrik sepenuhnya atau naik 42,4 persen dari pencapaian pada 2019.
Pada waktu yang sama Volkswagen meluncurkan VW ID.3 dan menjadi mobil terlaris di Norwegia, mengalahkan mobil Tesla Model 3 yang dibikin di California dan Geely's Polestar 2 buatan Cina.
Dikutip dari Reuters hari ini, Kamis, dalam perencanaan fiskal 2021 Pemerintah Norwegia akan memperpanjang kebijakan pajak nol persen pada mobil listrik sepenuhnya.
"Hal ini membuat kami yakin untuk mencapai 90 persen menjual mobil listrik pada tahun depan," kata Importir mobil Volkswagen Norwegia, Harald A. Moeller, yang juga mengimpor Audi, Skoda, dan SEAT.
Menurut dia, komsumen akan memiliki akses lebih banyak pilihan mobil listrik untuk sebagian besar segmen pada 2021.
Pada awal 2020, Harald A. Moeller menetapkan target 60 persen mobil listrik dari total mobil di Norwegia.