Mitsubishi Xpander Kesulitan Nanjak di Sitinjau Lauik, Apa Penyebabnya?
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 7 September 2021 15:52 WIB
Mitsubishi Xpander kesulitan menanjak di Sintinjau Lauik, Sumatra Barat. - Tangkapan layar Youtube/Bisnis
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaBelum lama ini viral video Mitsubishi Xpander kesulitan menanjak di tikungan Sitinjau Lauik, Sumatra Barat. Warganet pun banyak yang mengkritisi kejadian tersebut sebagai kelemahan dari mobil berpenggerak roda depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pantauan Bisnis, dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Sitinjau Lauik Truck Video, sebuah Xpander hitam gagal menanjak tikungan ekstrem Sitinjau Lauik pada percobaan pertama. Mobil pun mundur dan kembali mencoba naik, tetapi ban depan malah kehilangan traksi hingga burnout.

Pengemudi akhirnya mengambil ancang-ancang lebih jauh dan mencari sudut paling luar tanjakan. Pada percobaan ketiga inilah, Xpander hitam tersebut berhasil melaju tanpa ada kendala berarti.  

"hhhh fwd menyedihkan. tampang garang penggerak depan," tulis akun Youtube Eka nuraman membalas video tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh akun Youtube lain. " FWD [penggerak roda depan] dan RWD [penggerak roda belakang] dalam tanjakan dengan spek mobil sama tetep menang RWD," tulis bakh Ra.

Lantas benarkah sistem penggerak roda berpengaruh saat melewati jalan menanjak? Menurut Instruktur Keselamatan Berkendara dan Founder Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu, banyak variabel yang menentukan kemampuan mobil pengggerak roda depan (front wheel drive/FWD) dan penggerak roda belakang (rear wheel drive/RWD) dalam melewati tanjakan.

Beberapa di antaranya adalah kondisi kendaraan, kondisi jalan apakah sedang licin atau tidak, hingga kemampuan pengemudi.

“Secara keseluruhan kalau mobilnya sudah bergerak, sudah ada motion, ada momentum bergerak sebelum tanjakan sebenarnya nggak ada masalah [penggerak roda] depan atau belakang," kata Jusri saat dikonfirmasi, Selasa, 7 September 2021. 

Jusri mengatakan, dalam menaklukkan tanjakan baik menggunakan mobil FWD maupun RWD yang paling penting adalah menjaga momentum. Caranya, membaca situasi dari awal, salah satunya menjaga jarak dengan kendaraan lain.

Dalam kasus Xpander hitam yang kesulitan menanjak di Sitinjau Lauik, pengemudi justru menghilangkan momentum kendaraan. Setelah kehilangan momentum pertama, mobil berhenti dan mencoba kembali jalan dalam posisi di tengah tanjakan dan berada di posisi sudut terdalam.

Sudut terdalam tanjakan Sitinjau Lauik memiliki lekukan paling tajam. Alhasil mobil akan lebih susah naik, terlebih dalam kondisi berhenti. Nyatanya, dalam akun Youtube yang sama, mobil berpenggerak roda belakang juga mengalami hal serupa karena pola berkendara.

Sebuah SUV Toyota Fortuner, yang memiliki penggerak roda belakang, juga gagal menanjak pada percobaan pertama. Ban belakang Fortuner kehilangan traksi dan burnout karena pengendara melakukan pengereman sebelum menanjak.

Oleh karena itu, satu poin penting, kata Jusri, untuk melewati tanjakan Sitinjau Lauik atau tanjakan ekstrem lainnya adalah jangan melambatkan laju mobil. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjaga jarak dengan kendaraan lain. "Supaya tidak sampai berhenti di tengah tanjakan tadi," katanya.

BISNIS

Baca juga: Krisis Corona, Xpander Jadi Penyelamat Mitsubishi Motors

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi