Kata Bos Stellantis Soal Masa Depan EV: Baterai Harus Dikurangi Bobotnya
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Kamis, 4 April 2024 16:52 WIB
STLA Large memenuhi kebutuhan masyarakat global akan kendaraan penumpang berdimensi besar. (Foto: Stellantis)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - CEO Stellantis Carlos Tavares mengungkapkan bahwa kendaraan listrik harus dikurangi bobot baterainya hingga 50 persen dalam 10 tahun ke depan. Langkah ini bertujuan agar kendaraan elektrifikasi ini semakin ramah lingkungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tavares, untuk membuat paket baterai EV dengan jarak tempuh yang layak, 400 kilometer, kini membutuhkan rata-rata berat sekitar 500 kilogram.

"Dari sudut pandang lingkungan, saya rasa hal itu tidak masuk akal," katanya, dikutip dari Reuters pada hari ini, Kamis, 4 April 2024.

Dia menuturkan bahwa industri otomotif, berdasarkan ilmu pengetahuan baru, perlu mencapai terobosan dalam hal kepadatan daya sel. Menurutnya, proses mencari terobosan tersebut sedang proses saat ini.

"Saya pikir dalam dekade berikutnya, kami akan mampu mengurangi bobot paket baterai sebesar 50 persen, sehingga mengurangi penggunaan bahan mentah tambahan sebesar 50 persen pada kendaraan konvensional," ucapnya.

Tavares juga mengatakan bahwa pihaknya akan membantu memecahkan masalah kelangkaan lithium, elemen kunci dalam pembuatan baterai. Dia juga mengungkapkan bahwa hidrogen yang disebut sebagai teknologi alternatif, belum layak untuk mobilitas massal saat ini karena harganya sangat tinggi.

"Saya khawatir untuk saat ini, keterjangkauan akan menjadi penghalang utama bagi hidrogen. Dalam waktu dekat, ini mungkin akan menjadi solusi bagi armada perusahaan besar, namun tentu saja tidak bagi masyarakat umum," ujar Carlos Tavares memungkasi.

DICKY KURNIAWAN | REUTERS

Pilihan Editor: Stellantis Hadirkan Platform STLA Large Berbasis Baterai

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi