Pelemahan Rupiah Bikin Penjualan Kendaraan Turun, Ini Saran untuk APM
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 24 April 2024 12:00 WIB
Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan bahwa pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS dapat menurunkan penjualan kendaraan di Indonesia. Yannes pun memberikan saran kepada Agen Pemegang Merek (APM) untuk mengantisipasi hal tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Yannes, APM harus melakukan efisiensi biaya produksi dan distribusi untuk menekan harga jual kendaraan. Selain itu, APM juga harus mengoptimalkan manajemen stok kendaraan untuk menghindari kelebihan stok dan kekurangan stok.

"Kurang lebihnya APM dapat memberikan promo dan diskon menarik kepada konsumen, seperti potongan harga, paket kredit dengan bunga rendah, dan bonus aksesori. Intinya, calon konsumen harus terus dirangkul dan diiming-imingi dengan berbagai harapan yang menyenangkan mereka," katanya saat dihubungi Gooto hari ini, Rabu, 24 April 2024.

Sebelumnya, Yannes mengatakan bahwa kondisi pelemahan rupiah ini dapat membuat penjualan kendaraan di Indonesia menurun. Sebab, harga kendaraan disebut akan menjadi lebih mahal imbas harga komponen yang diimpor ikutan naik.

"Daya beli masyarakat juga menurun karena inflasi, yang membuat pembelian kendaraan baru ditunda. Terakhir, ketidakpastian ekonomi bisa membuat konsumen ragu untuk membeli kendaraan baru sebagai produk konsumsi tersier," ujarnya.

Kendati demikian, Yannes mengatakan bahwa pelemahan rupiah ini dampaknya tidak terlalu besar. Sebab, ada faktor lain yang turut berperan, seperti kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Memurut Yannes, perubahan harga kendaraan di Indonesia tidak selalu secara signifikan memengaruhi jumlah kendaraan yang dibeli konsumen. Sebab, permintaan terhadap kendaraan di Indonesia umumnya memiliki elastisitas harga yang rendah, belum lagi banyak konsumen membeli kendaraan dengan cara kredit.

"Jadi, selama paket kreditnya terjaga dari kenaikan signifikan, tampaknya bisnis otomotif tetap dapat berjalan dengan baik-baik saja," ujar Yannes.

Sekedar informasi tambahan, pada Senin, 15 April 2024, rupiah bernilai Rp 16.117 per dolar AS. Terakhir kali dolar menembus angka ini terjadi pada 3 April 2020 ketika mata uang AS itu berhasil menembus Rp 16.373.

Pilihan Editor: MotoGP: Alex Marquez Masih Kesulitan dengan Motor Ducati GP23

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi