Tuas rem depan motor Honda. (Foto: Honda)
GOOTO.COM, Jakarta - Pengereman yang tepat termasuk upaya teknik berkendara aman saat naik motor. Namun, jari tangan stand by (bersiap) di tuas rem depan justru meningkatkan risiko kecelakaan.
“Otak cenderung akan memberi sinyal refleks untuk mengerem sekuatnya bila ada potensi bahaya di jalan, misalnya orang menyeberang sembarang,” kata Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani dalam keterangan resminya, Sabtu, 25 Mei 2024.
Potensi kecelakaan, lanjut Agus Sani, bisa meningkat bila pengendara panik dan menekan tuas rem depan dengan kuat.
“Dalam kondisi panik, ada kemungkinan tuas gas belum tertutup penuh. Di saat bersamaan, jari tangan kanan sudah refleks menarik tuas rem,” lanjut dia.
Lalu, apa yang terjadi? Besar kemungkinan, ungkap Agus Sani, motor tetap melaju dan pengereman tidak optimal. Kemungkinan terburuk, pengendara terjungkal karena ban depan terkunci atau slip mengingat sensitivitas rem depan tinggi.
“Maka, hindari jari tangan stand by di tuas rem depan agar tetap aman saat naik motor,” pesan Agus Sani.
Sementara itu, Training Analyst PT WMS Wahyu Budhi menyampaikan, motor yang memiliki fitur ABS bisa mencegah rem mengunci pada saat pengereman mendadak atau di permukaan licin yang menyebabkan ban slip.
rem ABS, tambahnya, akan bekerja atau aktif ketika sepeda motor sudah melaju dengan kecepatan di atas 10 km/jam. Meski begitu, Wahyu Budhi menyarankan, untuk tidak hanya mengandalkan rem depan, terutama saat motor melaju kencang.
“Pengereman akan lebih efektif dan aman jika dilakukan secara bersamaan antara tuas depan dan belakang serta dengan porsi yang benar. Apalagi pada kecepatan yang tinggi,” tegas dia.
Pilihan Editor: Pemerintah Siapkan Dana Rp 7 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto