Bahlil Kecualikan Ojol Terima Subsidi BBM, Asosiasi: Tidak Dapat Kami Terima
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 29 November 2024 18:00 WIB
Pengemudi ojek online (ojol) mencari penumpang di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Senin 18 November 2024. TEMPO/Subekti.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono menanggapi pernyataan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang mengatakan akan mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk ojek online (Ojol).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tiba-tiba Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi karena bukan angkutan publik, sehingga kami anggap hal ini merupakan hal yang tidak dapat kami terima," kata Igun, dikutip dari Tempo.co hari ini, Jumat, 29 November 2024.

Igun justru berharap agar pemerintah Presiden Prabowo bisa menyusun kebijakan yang bisa lebih menyejahterakan para ojol. Menurut dia, ojol selama ini sudah menjadi sapi perah dari perusahaan aplikator dengan hasil pendapatan yang tidak seberapa.

"Pernyataan Bahlil ini membuat ojol meradang dan siap turun massa besar, mana pro rakyatnya? Di mana hati nurani Menteri ESDM Bahlil kepada rakyat kecil yang berprofesi sebagai ojol" ucap Igun.

Igun mengatakan seharusnya Bahllil turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi riil para ojol. Sebab, selama ini ojol sudah kesulitan membeli BBM bersubsidi, dan akan semakin kesulitan apabila subsidi itu dicabut.

"Yang dinyatakan oleh Bahlil akan menyusahkan semua pihak, ojol hanya butuh BBM bersubsidi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ojek online atau ojol tidak menjadi target subsidi bahan bakar minyak (BBM) tepat sasaran. Bahlil menilai bahwa ojol ini merupakan sebuah usaha.

"Ojek (online) kan dia pakai untuk usaha, lho iya dong, masa usaha disubsidi?" kata Bahlil.

Menurut Bahlil, tidak semua pengemudi ojol menggunakan motornya sendiri untuk menarik penumpang. Ada juga pengusaha yang memiliki sejumlah unit kendaraan bermotor dan menyewakannya kepada masyarakat untuk menjadi ojol.

"Ojek itu, alhamdulillah kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita yang bawa motornya (sendiri), itu sebagian ada. Tapi sebagian an juga punya orang (pengusaha)  yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan," ujarnya menjelaskan.

DICKY KURNIAWAN | VENDRO IMMANUEL G | TEMPO.CO

Pilihan Editor: Sinyal Toyota Bakal Hadirkan Generasi Terbaru Celica

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi