![](https://statik.tempo.co/data/2024/12/02/id_1358503/1358503_720.jpg)
Petugas UPT Metrologi Legal Kabupaten Boyolali melihat alat ukur bahan bakar minyak (BBM) saat sidak pengawasan di SPBU Kridanggo, Boyolali, Jawa Tengah, 2 Desember 2024. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
GOOTO.COM, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri membongkar modus kecurangan yang dilakukan sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Yogyakarta. Kecurangan ini terlihat dari sejumlah alat elektronik khusus yang digunakan agar BBM yang dialirkan keluar lebih sedikit dari angka yang terlihat di layar indikator.
"Modusnya antara lain ada soket di dekat tempat listrik, begitu juga ada semacam charger yang terhubung," kata Simon, dikutip dari Tempo.co pada hari ini, Selasa, 10 Desember 2024.
Simon mengatakan bahwa alat seperti charger yang tertancap di soket listrik itu terhubung dengan alat yang bisa memperlambat putaran pengisian. Imbasnya, meskipun indikator digital terus menunjukkan penambahan, namun BBM yang mengalir ke tangki kendaraan tidak sesuai takaran.
Setelah diukur, alat tersebut terbukti bisa mengurangi 300 milimeter setiap pengisian 20 liter. Untuk itu, Simon mengatakan bahwa pihaknya akan terus memastikan kalibrasi alat ukur yang sesuai standar operasional yang berlaku di Pertamina.
"Sekecil apa pun itu, itu adalah hak rakyat yang dikurangi. Jangan sampai ada hak rakyat yang dikurangi," ujarnya.
Pertamina akan terus melakukan inspeksi mendadak dan pengawasan intensif terhadap SPBU-SPBU mereka. Pengawasan dilakukan bersama Pertamina Digital Hub yang bisa mengawasi seluruh SPBU dengan menggunakan CCTV.
Simon mengungkapkan ada empat SPBU milik swasta di Yogyakarta yang terbukti melakukan kecurangan. Keempat SPBU tersebut telah disegel dan diambil alih oleh Pertamina.
"Operasional diambil alih oleh Pertamina agar kami kembalikan prosedurnya sesuai standar operasional yang berlaku," ucapnya.
DICKY KURNIAWAN | HAMMAM IZZUDDIN | TEMPO.CO
Pilihan Editor: DPR Usul SIM dan STNK Diperpanjang Sekali Saja agar Tak Bebani Rakyat
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto