
Montir memperbaiki sepeda motor yang rusak akibat terendam banjir di bengkel kawasan kayuringin, Bekasi, Jawa Barat, 6 Maret 2025. Pemilik bengkel mengaku mengalami peningkatan permintaan jasa perbaikan sepeda motor dari 40 unit rata-rata per hari menjadi 70 unit per hari usai terjadinya bencana banjir di sejumlah wilayah di Bekasi pada Selasa (4/3/2025). Antara/Jasmine Nadhya Thanaya
GOOTO.COM, Jakarta - Banyak negara mulai melakukan transisi ke kendaraan listrik untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Namun, beberapa orang justru mengkhawatirkan langkah tersebut yang akan berdampak buruk terhadap para pelaku usaha UMKM, termasuk bengkel kendaraan konvensional.
Pembina Industri Ahli Muda sekaligus Ketua Tim Kerja Industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), Patia Jungjungan Monangdo mengatakan tidak akan ada pihak yang terancam dengan adanya perubahan ini.
Menurutnya, bengkel kendaraan konvensional justru dapat berkolaborasi atau bahkan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar ke depannya.
Dari segi komponen, Patia menilai industri komersial tersebut masih memiliki banyak waktu untuk bertransisi ke industri komponen kendaraan listrik, mengingat masih banyak bagian-bagian sama yang digunakan di kedua model tersebut.
“Tentunya dengan waktu transisi yang cukup panjang ini, kami percaya tidak akan memberikan ancaman, tapi justru mereka akan shifting dengan sendirinya karena melihat volume kendaraan listrik ini nanti yang semakin banyak,” jelas dia.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Ketua Umum Asosiasi Kendaraan Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi mengatakan bahwa pihaknya telah membina sebuah bengkel konversi yang ditujukan untuk membangun sebuah skema bisnis berkelanjutan.
Berkolaborasi dengan banyak bengkel di daerah, bengkel binaan tersebut saat ini sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, Budi menganggap bengkel konvensional yang biasanya menangani motor Internal Combustion Engine (ICE) dapat dengan mudah untuk bertransisi menjadi bengkel motor listrik.
“Saya kira tidak menjadi ancaman, tapi kemudian malah akan memperkuat dan kemudian meyakinkan juga kepada pengguna sepeda motor listrik di daerah, kalau saya punya motor listrik, bengkelnya kemana? Itu langsung bisa kita dapatkan di daerah terdekat,” katanya.
Budi menambahkan, bengkel motor listrik sebenarnya berbeda dengan bengkel konvensional yang identik dengan kotor akibat oli. Bengkel motor listrik sendiri diklaim sangat bersih karena hanya bermain di beberapa bagian tertentu, seperti ban, wiring, dan lain-lain.
RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN