GOOTO.COM, Jakarta - Jorge Martin dikabarkan bakal mengakhiri kontrak kerja sama dengan Aprilia Racing pada akhir musim MotoGP 2025. Cedera dan permasalahan adaptasi sepanjang musim ini dinilai menjadi pemicunya .

MotoGP 2025 dapat dikatakan menjadi musim terburuk Jorge Martin selama berkarier di dunia balap. Pasalnya, pada awal musim saja, Jorge Martin harus mengalami kecelakaan di tes pramusim pertama Sirkuit Sepang. 

Kondisi tersebut memaksanya absen dari rangkaian tes lanjutan dan harus menjalani pemulihan di rumah. Belum sepenuhnya pulih, Martin lagi-lagi mengalami cedera ketika mencoba berlatih dengan motocross, yang mengharuskannya absen dari seri pembuka MotoGP 2025.

Aprilia Racing dilaporkan sempat mengajukan permintaan untuk mengadakan tes tambahan sebelum Jorge Martin kembali, namun permintaan tersebut ditolak oleh pihak Dorna. 

Oleh karenanya, Martin terpaksa harus tampil di GP Qatar tanpa menjajal motor barunya sama sekali. Situasi semakin memburuk saat Martin kembali mengalami kecelakaan yang menyebabkan 11 tulang rusuknya patah.

Hingga kini pembalap berkebangsaan Spanyol tersebut masih harus menjalani pemulihan, dan diperkirakan baru bisa kembali ke lintasan di pertengahan musim.

Dilansir dari Motosan, sang juara MotoGP 2024 ini sempat melakukan pertemuan dengan Aleix Espargaro secara tertutup dan menyampaikan keputusannya secara internal di paddock Le Mans, Prancis. Sebelumnya, kedekatan dengan Aleix pula yang menyebabkan Jorge memutuskan untuk datang ke tim Aprilia.

Oleh karena itu, beberapa media menyebut Honda, tempat Aleix Espargaro sebagai pembalap penguji, akan menjadi kandidat kuat destinasi Jorge berikutnya.

Meski Aprilia disebut masih memiliki opsi untuk menghalangi keluarnya Martin secara kontraktual, pembalap berusia 27 tahun tersebut kemungkinan besar tidak akan mengurungkan niatnya. 

Jurnalis MotoGP, Manuel Pecino, menilai bahwa keputusan Martin cukup mengejutkan, mengingat ia belum berkesempatan tampil secara maksimal dan membuktikan diri bersama tim asal Italia tersebut. 

RIFQI DHEVA ZA’IM | ERWAN HARTAWAN