
Max Verstappen di F1 Spanyol 2025. (Foto: Red Bull Racing)
GOOTO.COM, Jakarta - Pembalap Red Bull, Max Verstappen mengakui bahwa keputusan yang mengakibatkannya tabrakan dengan George Russel (Mercedes) seharusnya tidak dilakukan.
Pasalnya, insiden yang terjadi di akhir balapan F1 Spanyol tersebut membuat Verstappen berpotensi kena skors satu balapan. Mengingat, tiga poin penalti yang didapat menyebabkan dirinya semakin dekat atau hanya berjarak satu poin dari larangan poin maksimum.
Tabrakan ini terjadi setelah Safety Car keluar menyusul mobil Andrea Kimi Antonelli yang harus terhenti di gravel karena masalah teknis. Saat itu Verstappen menggunakan ban keras, sementara yang lainnya memakai ban lunak.
Akibatnya, ia harus kehilangan posisi dari Leclerc dan kemudian menabrak Russell di Tikungan 1 (satu). Meski Verstappen berhasil menjaga posisinya dari Russel, tim menyuruhnya untuk membuka ruang kepada pembalap Mercedes tersebut.
Di momen inilah insiden tabrakan terjadi, dan Steward memutuskan untuk memberi hukuman penalti selama 10 detik serta tiga poin penalti di super licence-nya.
"Kami memiliki strategi yang menarik dan balapan yang bagus di Barcelona, (sampai) Safety Car keluar. Pilihan ban kami di akhir dan beberapa manuver setelah restart membuat saya frustrasi, yang kemudian memicu aksi yang tidak tepat dan seharusnya tidak terjadi,” tulis Verstappen di Instagram.
Dengan tambahan tiga poin penalti ini, pembalap berusia 27 tahun tersebut kini mengoleksi total 11 poin penalti dalam 12 bulan terakhir. Jika ia mendapat satu poin sebelum 30 Juni, ia akan dilarang mengikuti satu balapan.
“Saya selalu memberikan segalanya untuk tim, dan emosi bisa memuncak. Kita menang bersama, kita kalah bersama. Sampai jumpa di Montreal,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kepala Tim Red Bull, Christian Horner berharap Verstappen dapat lebih berhati-hati dan memperhitungkan segala keputusan dengan lebih bijak. Ia juga merasa khawatir terkait poin penalti pembalapnya yang baru akan kedaluwarsa pada Oktober 2025, meski dua poin dapat dihilangkan pada akhir bulan ini.
“Kamu tidak bisa menjamin apapun. Dia hanya harus bermain bersih dalam dua balapan berikutnya. Lalu poin pertama akan terhapus pada akhir Juni,” jelas Horner.
Apabila Verstappen pada akhirnya menelan hukuman skorsing, Red Bull harus segera mengatur ulang strategi dan memilih satu dari beberapa pembalap pengganti yang tersedia, seperti Liam Lawson, Isack Hadjar, Ayumu Iwasa, atau Arvid Lindblad.
RIFQI DHEVA ZA'IM | ERWAN HARTAWAN
Pilihan Editor: Jajal GWM Haval Jolion Ultra, Ada 4 Poin yang Jadi Sorotan