GOOTO.COM, Jakarta - Wuling BinguoEV kini tak sendirian bermain di mobil listrik kelas hatchback. Baru-baru ini kedatangan Aion UT dan GWM Ora 3, namun Wuling Indonesia sepertinya sigap dengan menanggapi persaingan melalui beberapa penyempurnaan agar BinguoEV bisa kompetitif.

Dimensi, fitur pendukung seperti ADAS, kapasitas baterai hingga harga menjadi krusial untuk konsumen menjatuhkan pilihan. Perang harga pastinya dilakukan agar menarik minat pembeli di Tanah Air.

New Wuling BinguoEV dikemas dengan panjang 3.950 mm. Lebar 1.708 mm, dan tinggi 1,580 mm dengan jarak sumburoda 2.560 mm memasang pelek 15 inci. GWM Ora 3 di data kali ini dimensinya lebih besar yakni 4.235 mm, lebar 1.825 mm, dan tinggi 1.596 mm, dipadukan jarak sumbu roda 2.650 mm.

Bila melirik Aion UT, melihat data dimensinya menjadi yang lebih bongsor yakni untuk panjang 4.270 mm, lebar 1.850 mm dan tinggi 1.575 mm. Ruang lapang juga diwujudkan melalui jarak sumbu roda 2.750mm.

Wuling BinguoEV menawarkan teknologi baterai canggih Lithium Iron Phosphate dengan pilihan daya 31,9 kWh dan 37,9 kWh. Berbeda dengan Aion UT punya kapasitas baterai LFP Magazine Battery 2.0  44,2 kWh dan 60 kWh. Sementara untuk GWM Ora 3 kapasitas baterainya menjadi yang terbesar di antara kompetitor yakni Lithium Iron Phosphate 47,8 kWh.

Melalui kapasitas baterai tersebut, BinguoEV dengan baterai 37,9 kWh paling jauh bisa mencapai 410 km, untuk Aion UT lebih jauh 90 km menjadi 500 km. Sedangkan kemampuan jarak tempuh Ora 3 dengan klaim baterai besarnya hanya mencapai 400 km.

Fitur Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) juga menjadi perhatian penting bagi kompetitor untuk dikedepankan sebagai perlindungan optimal bagi pengendara, penumpang, dan pengguna jalan lain. 

Ketiga mobil ini saling beradu jumlah ADAS, adapun untuk BinguoEV terbaru ini hanya dipasangkan Adaptive Cruise Control (ACC), Forward Collision Warning (FCW), dan Lane Departure Warning (LDW).

Perihal keselamatan aktif ADAS di Aion UT punya nama khusu yakni AdiGO Level 2. Di antaranya Lane Departure Warning, Lane Keep Assist, dan Adaptive Cruise Control. Sedangkan untuk GWM Ora 3 memiliki 15 ADAS yang di antaranya adalah Blind Spot Detection, Front Collision Warning, Rear Cross Traffic Alert, dan Autonomous Emergency Braking. 

Pengisian AC melalui soket listrik di rumah, dibutuhkan waktu sekitar 5,5 hingga 6,5 jam untuk mengisi penuh baterai Wuling BinguoEV. Sedangkan dengan fasilitas DC fast charging, pengisian daya dari 30% hingga 80% hanya membutuhkan waktu sekitar 30-35 menit.

Aion UT, tergantung model dan jenis charger. Dengan fast charging (DC), pengisian 30–80% dapat dilakukan dalam 15-25 menit. Dengan AC charging di rumah, bisa memakan waktu 6–10 jam.

Pengisian ulang baterai melalui koneksi cepat DC (69 kW), pengisian dari 30% ke 80% hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk GWM Ora 3.

Ketiga mobil listrik ini punya kabin yang dapat menampung hingga lima orang termasuk memanjakan penumpang dengan tempat penyimpanan hingga semburan kabin. BinguoEV memiliki 15 tempat penyimpanan, Aion UT terdapat empat cup holder, dua gloveboks dan ruang penyimpanan di doortrim.

Adapun untuk bagasi BinguoEV terbilang besar mencapai 790 liter berkat deep sunk style trunk space, Aion UT di angka 440 liter bisa tersedia hingga 1.600 liter bila jok belakang terlipat, sedangkan untuk Ora 3 menyediakan muat barang sekitar 228 liter, bila jok dilipat bisa menyediakan 858 liter.

Harga ketiganya juga bersaing, Harga GWM Ora 03 di Indonesia adalah Rp 379 juta OTR Jakarta. Namun, ada harga promo khusus "Early Bird" sebesar Rp 369 juta yang berlaku hingga akhir GIIAS 2025. New BinguoEV varian Lite di angka Rp 279 juta, untu BinguoEV Pro senilai Rp 317 juta. Sedangkan Aion UT masih menunggu harganya hingga jelang GIIAS 2025.

Pilihan Editor: Lebih Kenal dengan Mobil Listrik Lexus RZ