GOOTO.COM, Jakarta - Meskipun pasar otomotif Indonesia tengah mengalami perlambatan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) tetap optimis melihat peluang besar terutama dari ekspor.

Menurut Rian Erlangga, Business Strategy Division Head PT IAMI, penjualan kendaraan komersial Isuzu mulai menunjukkan tren positif dalam dua bulan terakhir meski kuartal pertama 2025 terasa menantang.

"Saat ini, pangsa pasar Isuzu di segmen kendaraan komersial mencapai 29 persen, dengan target meningkat ke 30 persen hingga akhir tahun angka yang sama dengan pencapaian tahun sebelumnya, ucap dia beberapa Waktu kemarin di GIIAS 2025.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penurunan penjualan ritel otomotif nasional hingga 9,7 persen pada semester pertama 2025, dari 432.453 unit di 2024 menjadi 390.467 unit.

Penurunan ini dipicu oleh melemahnya daya beli masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang belum pulih sepenuhnya.

Namun, Rian menilai bahwa sektor logistik, pergudangan, dan distribusi ritel tetap memberikan peluang cerah bagi kendaraan Isuzu. Hal ini diperkuat oleh data Supply Chain Indonesia (SCI) yang memprediksi subsektor transportasi dan pergudangan tumbuh 12,53 persen sepanjang 2025, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 9,52 persen.

Di pasar domestik, performa Isuzu Traga tetap tak tergoyahkan dengan pangsa pasar mencapai 45,3 persen. Bahkan di wilayah strategis seperti Jawa Timur, Traga sudah menguasai hingga 70 persen pasar kendaraan komersial, menjadikannya trendsetter di kelasnya.

Sebagai apresiasi atas kesuksesan Traga, Isuzu meluncurkan edisi spesial yang sangat terbatas, hanya 50 unit, bertepatan dengan perayaan 50 tahun kiprah Isuzu di Indonesia. Menariknya, pembelian Traga edisi spesial ini hanya bisa dilakukan melalui undian online yang digelar pada event GIIAS 2025.

“Antusiasme untuk Traga edisi spesial sangat tinggi. Kesempatan ini menjadi momen istimewa bagi konsumen yang ingin memiliki kendaraan tangguh ini,” tutup Rian.

Pilihan Editor: Mitsubishi Destinator Catat 550 SPK di GIIAS 2025, 2.000 Unit Secara Nasional