TEMPO Interaktif, Tokyo - Mazda Motor Corporation menegaskan pengembangan generasi terbaru mesin rotary yang menjadi ciri khas mobil sport besutan Mazda belum berakhir. Mesin generasi paling gres itu diperkirakan sudah rampung pengerjaannya dalam dua tahun mendatang.

"Mungkin dua tahun mendatang ( pada 2012) kami sudah bisa menjelaskan kepada anda, saat kami memperkenalkan mesin itu ke pasar," tandas Mitsuo Hitomi, General Manager Powertrain Division Mazda Motor seperti dilansir automotivenews.com, Kamis (21/10).

Hitomi menjelaskan, tingkat efisiensi bahan bakar mesin baru berkapasitas 1.600 cc -- yang kemudian disebut 16X -- itu 30 persen lebih tinggi ketimbang mesin yang sama yang saat ini disandang Mazda RX-8.

"Bahkan, performa mesin 16X itu lebih bagus dibanding mesin bensin berkapasitas 2.000 cc," jelas dia.

Ihwal lambannya penyelesaian proyek pengembangan mesin itu, Hitomi punya alasan tersendiri. Ia menyebut, saat ini Mazda masih berupaya untuk menekan tingkat emisi gas CO2 yang dihasilkan mesin tersebut.

Kesangsian publik dunia terhadap proyek pengembangan mesin 16X itu bisa dimaklumi. Pasalnya, sejak diperkenalkan di gelaran Tokyo Motor Show 2007 lalu perkembangan proyek tersebut nyaris tak terdengar.

Terlebih, tak selang berapa lama krisis keuangan global yang melanda berbagai belahan dunia juga dirasakan oleh kalangan industri mobil termasuk Mazda. Di sisi lain, pabrikan itu juga mengembangkan teknologi baru yang ramaha lingkungan yang dinamai SkyActive.

Teknologi yang terakhir itu akan diluncurkan 2011 mendatang dan disematkan di Mazda2.

Kiprah Mazda dalam pengembangan mesin rotary menorehkan catatan emas. Maklum teknologi mesin yang disebut sebagai penemuan terbaik di bidang pembangkit daya itu sejatinya telah dikembangkan oleh beberapa pabrikan. Diantaranya, General Motors, Mercedes Benz, Roll Royce serta Mazda.

Namun, dalam perkembangannya di tangan Mazda lah mesin yang pertamakali dipakai pesawat tempur Jerman di dekade 50-an itu berkembang. Bahkan, di saat mesin itu dipasang di Mazda Cosmo Concept dan diboyong ke gelaran Tokyo Motor Show 1963, berhasil membetot perhatian pengunjung.

Publik dunia pun dibuat geger dengan keunggulan mesin itu. Rotary identik dengan mesin kecil namun menghasilkan tenaga dan torsi besar.

Cara kerja mesin itu adalah memadukan semburan udara dan bahan bakar secara bersamaan sebelum disalurkan ke ruang bakar. Sehingga besaran torsi tetap terjaga di segala tingkatan putaran mesin, walhasil akselerasi mobil benar-benar tokcer. Mesin dengan karakter itu sangat cocok untuk mobil sport atau yang berkarakter sport.ARIF ARIANTO