
TEMPO/Arif Arianto
"Angka tersebut lebih besar 15 ribu unit dibanding skutik sebelumnya, Skywave," ungkap Rudjojo Nirjana, Direktur penjualan PT SIS di Jakarta, Kamis (31/3).
Memang, Hayate merupakan model pengganti Suzuki Skywave. Skutik baru itu menyasar konsumen usia muda yang secara demografis memiliki jumlah terbesar di tanah air.
Selain itu, kata Rudjojo, pertumbuhan skutik dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat. Bahkan, dalam beberapa tahun mendatang akan menjadi model yang membukukan penjualan terbesar di tanah air.
Tampilan Hayate yang berbanderol Rp 14,3 juta on the road Jakarta itu, memang lebih dinamis ketimbang Skywave. Hal itu terlihat pada desain bodi hingga beberapa fitur yang menyertainya.
Kesan sporti skutik ini mulai memancar dari tampilan speedo meter, lampu sein belakang dan depan, serta lampu rem ganda yang yang mengadopsi gaya lampu motor sport Suzuki GSX-R. Adapun lampu depan yang berbentuk ganda, lampu senja warna biru, stang kemudi yang berkesan tiga dimensi, serta pelek casting berukuran roda 16 inci menguatkan kesan elegan.
Hayate mengusung mesin 125 cc, empat langkah, SOHC, bersilinder tunggal dan berteknologi Suzuki Composite Electrochemical Material(SCEM). Berkat teknologi itu, blok mesin alumunium berbobot ringan namun kuat, sehingga irit bahan bakar.
Mesin tersebut diklaim mampu menyemburkan tenaga 9,6 PS pada 8.000 rpm dan torsi maksimal 9,8 Newton meter pada 6.000 rpm. PT SIS menawarkan skutik ini dalam empat pilihan warna yaitu brilliant white-metallic matt stellar blue, summer red, macho bright blue dan titan black, serta metallic matt stellar blue.
ARIF ARIANTO