Inilah Empat Penyebab Tangki Bahan Bakar Mobil Kotor
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 23 Juni 2011 11:47 WIB
Kuras tangki mobil. rodcustom.automotive.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Liburan anak sekolah telah tiba dan Lebaran tinggal dua bulan lagi. Bagi Anda yang ingin memanfaatkan liburan untuk berekreasi bersama keluarga ke luar kota atau berniat pulang kampung saat Lebaran, ada baiknya mempersiapkan mobil dengan menguras tangki bahan bakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ada tidak ada isu fuel pump bermasalah, sebaiknya menguras tangki tetap dilakukan. Terlebih bila lama atau bahkan tidak pernah dibersihkan,” papar Umar Fatah atau biasa dipanggil Tatang, mekanik Panji Motor, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, 23 Juni 2011.

Menurut Tatang, tangki bahan bakar bisa menjadi kotor karena banyak endapan lumpur dan partikel lainnya yang menyebabkan pompa bahan bakar atau fuel pump tersumbat. Selain itu, partikel atau kotoran berukuran kecil yang lolos di fuel pump dapat masuk ke saluran lainnya yang menuju ke ruang pembakaran.

Bila itu terjadi, ada beberapa kemungkinan. Pertama, injektor bahan bakar kotor dan tersumbat sehingga mobil sulit dinyalakan. Kedua, kotoran berukuran kecil tetap lolos dan masuk ke ruang bakar dan memengaruhi kinerja mesin.

“Bahan bakar yang banyak mengandung kotoran juga tidak bisa terbakar sempurna sehingga tenaga mobil loyo,” jelas Tatang.

Bahkan, lanjut dia, bila pengemudi tak menyadari dan tetap menginginkan mobil yang ditunggangi tetap melaju kencang, pengemudi akan menginjak pedal gas lebih dalam. Pada saat itulah asupan bahan bakar yang dibutuhkan juga bertambah banyak. Walhasil, mobil pun boros bahan bakar.

Lantas apa yang harus dilakukan? Apa saja penyebab tangki bahan bakar kotor? Berikut penjelasan Tatang :

1. Tangki bahan bakar kerap kosong

Satu hal yang kerap diabaikan pemilik mobil adalah volume bahan bakar di tangki yang tidak sampai seperempat dan terus dibiarkan. Padahal, kondisi seperti itu menjadi pemicu utama terjadinya kotoran di tangki.

Pasalnya, bahan bakar merupakan zat cair yang terdiri dari beberapa unsur, di antaranya Oktana, Heptana, Sulfur (belerang), Pumblum (timbal), paraffin, dan lain-lain. Semua unsur itu tercampur dengan takaran yang ideal dan dalam batas toleransi yang diizinkan.

Meski demikian, bila tangki dalam keadaan kosong, maka udara di dalam tangki yang semula panas (setelah mobil digunakan) dan bertransisi menjadi dingin (karena mobil sudah tidak digunakan) akan berubah menjadi embun. Pada saat yang bersamaan, beberapa unsur yang ada di bahan bakar akan bereaksi secara kimiawi dan membentuk senyawa.

Pada saat itulah akan terjadi zat baru yang berupa kotoran atau endapan. Meski semula sedikit, lama kelamaan akan bertambah menjadi banyak. “Terlebih bila tangki juga mengalami korosi atau karat dan hasil karat itu rontok dan jatuh ke dasar tangki,” kata Tatang.

2. Salah memilih bahan bakar

Ada harga ada barang. Begitulah pameo yang berlaku di masyarakat. Artinya semakin mahal harga suatu barang, maka kualitasnya juga semakin terjamin. Nah, bila Anda menginginkan bahan bakar yang bagus, maka pilihlah bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.

“Karena tidak sedikit mobil yang berharga di atas Rp 300 juta masih mengisinya dengan bahan bakar dengan RON di bawah 92. Padahal, jelas-jelas beda spesifikasinya,” ujar Tatang.

3. Mengisi bahan bakar di saat yang tidak tepat

Masalah waktu ini terlihat sepele atau remeh. Namun, akibatnya bisa serius bila Anda mengisi bahan bakar mobil di saat Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) tengah atau baru mengisi bunker bahan bakar .

Pasalnya, pada saat itulah gerojokan bahan bakar dari mobil tangki ke bunker SPBU akan menyebabkan kotoran yang ada di dasar tempat itu naik ke permukaan. Sementara, berat jenis kotoran yang berukuran kecil lebih ringan ketimbang cairan bahan bakar. Akibatnya, kotoran tersebut akan terus melayang-layang di permukaan atau di dalam bahan bakar hingga beberapa waktu.

Bila kotoran tersebut ikut tersedot dan masuk ke tangki bahan bakar mobil Anda, karena Anda tidak sabar ingin segera mengisinya, maka akan menjadi endapan di dasar tangki. Oleh karena itu, tunggulah beberapa saat sebelum mengisi tangki bahan bakar mobil.

“Sebaiknya mengisi bahan bakar saat kegiatan di SPBU telah sepi atau sudah jarang orang mengisi bahan bakar kendaraan mereka,” pesan Tatang.

4. Tidak pernah menguras tangki bahan bakar

Bila Anda telah mengetahui beberapa penyebab dan potensi tangki bahan bakar kotor, sebaiknya segera memasukkan kegiatan kuras tangki sebagai bagian dari ritual rutin perawatan mobil. Sangat disarankan menguras tangki paling tidak lima tahun setelah pemakaian bagi mobil baru.

“Bahkan, bila mobil telah lama digunakan atau sudah berusia di atas tujuh tahun sebaiknya satu atau dua tahun sekali tangki dikuras,” saran Tatang.

Kegiatan itu, selain berguna untuk menghilangkan kotoran yang ada di tangki, juga bermanfaat untuk menghilangkan dan mencegah potensi terjadinya senyawa baru di tangki. Sebab, selain beberapa unsur kimia bahan bakar, di tempat itu juga terdapat bakteri.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi