TEMPO Interaktif, New York - Mobil terbang Terrafugia The Transition, yang dibanderol Rp 1,8 miliar per unit, kini diizinkan oleh Lembaga Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) digunakan di jalanan ataupun tol di Amerika Serikat.

Seperti ditulis di laman huffingtonpost, 9 Juli 2011, sejak akhir Juni 2011 The Transition tidak perlu lagi diparkir di bandara atau dibawa pulang dengan cara diangkut setelah selesai lepas landas dan mendarat di bandara.

"Sekarang, setelah terbang, Terrafugia bisa dipakai di jalan apa pun," demikian huffingtonpost.

Mobil terbang Terrafugia The Transition diluncurkan sebuah perusahaan pembuat pesawat di Woburn, Massachusetts, Amerika Serikat.

Setelah melalui serangkaian uji coba dan pengembangan sejak 2006, Transition bisa mengudara di langit Plattsburgh, New York, dan sukses mendarat mulus pada Maret 2010.

Badan Administrasi Penerbangan Amerika menyatakan Transition memenuhi standar pesawat dan penerbangan serta menggolongkannya sebagai light-sport aircraft. Namun, kendaraan ini tidak berhak melaju di jalanan.

Cara menerbangkannya juga tergolong mudah. Mobil harus dipacu hingga kecepatan 60 kilometer per jam sebelum tuas terbang ditarik. Dalam 30 detik, sayap elektrik yang melipat secara otomatis akan terbentang.

Mobil ini cukup dikendarai untuk 2 orang, dengan sistem navigasi yang dioperasikan komputer. Saat di udara, mobil berbobot 650 kilogram ini bisa terbang 185 kilometer per jam. "Jarak ideal yang bisa ditempuh 644 kilometer," kata Wakil Presiden Terrafugia, Richard Gersh, sekali waktu.

Di jalan raya, sayap mobil ini bisa dilipat menjadi tinggal selebar 2 meter dari bentang 8,4 meter.

RUDY I BERBAGAI SUMBER