
Sebastian Vettel. AP/Frank Augstein
TEMPO Interaktif, Iring-iringan 22 mobil sport mewah aneka warna berhenti di pinggir gedung Raffles Place di kawasan Marina Bay tempat diselenggarakannya balap Formula Satu Grand Prix Singapura 2011. Tujuan para pengendara mobil bertipe Lotus Exige dan Lotus Evora seharga Rp 500 juta-1 miliar ini adalah Altitude Level 63.
Inilah rooftop yang menyajikan bar terbuka dengan pemandangan 360 derajat di atas ketinggian 282 meter. Puncak ini diklaim sebagai bangunan tertinggi di Negeri Singa. “Ya, tentu saja kami akan menikmati F1 di atas sana,” kata seorang pengendara Lotus yang mengaku bernama Robert asal Malaysia sembari masuk gedung jangkung itu.
Malam itu, Sabtu, 24 September 2011, bertepatan dengan ajang kualifikasi F1 Singapura. Tempo pun menyusul masuk menuju Altitude bersama rombongan dari Proton Edar Indonesia. Cukup sediakan 58 dolar Singapura (sekitar Rp 400 ribu) per orang untuk masuk ke Altitude. Sedikitnya butuh 60 detik di dalam lift untuk mencapai gedung 63 lantai yang membuat telinga sesaat berdengung.
Mencapai puncak pada pukul 20.00 WIB waktu Singapura, hampir seratus orang telah memadati rooftop yang terbagi dalam dua lantai tersebut. Tiupan angin pantai Singapura mendadak terasa kencang dan dingin sekitar 20 derajat Celcius yang menerpa wajah. Hentakan musik yang dipandu seorang DJ terdengar merata di seluruh areal rooftop seluas lapangan basket ini.
Mayoritas pengunjung di Altitude didominasi ekspatriat multinegara, seperti Australia, Eropa, dan Asia. Sebagian kecil di antaranya terlihat berjoget atau sekadar duduk sembari menghentakan kaki. Para pengunjung perempuan di sini sebagian besar tampil seksi, menggunakan busana pesta yang tampak paha dan belahan dada.
Namun para wanita berpakaian seksi itu bukanlah pemandangan indah yang sesungguhnya. Di Altitude pengunjung bisa menikmati Singapura secara utuh sembari memesan minuman di bar seharga 8-2000 dolar Singapura (setara Rp 55 ribu-13 juta). Bangunan pencakar langit penuh cahaya terhampar luas di sekeliling. Keajaiban lainnya adalah pemandangan Sirkuit Marina Bay sepanjang 5,067 kilometer.
Meski kecil dari ketinggian, lintasan sirkuit sangat jelas bahkan ratusan penonton F1 yang memadati di sana dengan kapasitas 110 penonton pun nyata. Di salah satu spot sirkuit tampak area seluas lapangan bola juga dipenuhi ribuah penonton yang menyaksikan konser musik penyanyi Shakira. “Keren,” kata Lizah Mohamed dari India.
Tepat pukul 22.00, semua musik di sirkuit dan Altitude tiba-tiba berhenti. Yang terdengar hanya raungan jet darat menyayat telinga. Suara itu bahkan terdengar hingga ketinggian. “Go Vettel,” kata seorang pengunjung Alltitude yang melihat mobil hanya sebesar korek api. Semua mata tertuju ke sirkuit atau layar monitor.
Demam F1 sungguh menggerayangi sanubari setiap orang di kawasan Marina Bay atau mungkin di hati setiap pencinta balapan jet darat ini di seluruh dunia. Setidaknya sampai Minggu, 26 September 2011, saat balapan yang sesungguhnya dimulai di satu-satu sirkuit malam yang paling menantang ini.
RUDY PRASETYO (SINGAPURA)