Menteri Airlangga Cerita soal Otomotif dan Sistem Industry 4.0
Reporter: Tempo.co
Editor: Saroh mutaya
Selasa, 18 April 2017 21:15 WIB
Seorang model berpose saat memperkenalkan mobil Honda's All New CR-V Turbo dalam Seoul Motor Show di Goyang, Seoul, Korea Selatan, 30 Maret 2017. Pameran otomotif ini dibuka pada 31 Maret hingga 9 April 2017. AFP PHOTO/JUNG Yeon-Je
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menilai sejumlah sektor industri cocok menerapkan sistem revolusi industri keempat (Industry 4.0), antara lain elektronik dan otomotif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Perbaikan konsep produksi di assembly line terkait produk-produk eletronik ataupun otomotif. Itu sektor pertama yang sangat memanfaatkan itu," tutur dia di Jakarta, Selasa, 18 April 2017.

BacaIsuzu Siapkan Panther Baru, Ini JadwalnyaHonda Supra GTR150 Punya Warna Baru, Ini HarganyaStrategi Toyota Jual Toyota Agya 2.000 ccBerebut Pasar, Nissan Serena Terus Pepet Toyota Alphard

 

"(Di sektor otomotif) itu satu line bisa produksi tiga atau empat tipe yang berbeda dalam waktu bersamaan (industri otomotif). Itu yang disebut flexible manufacturing," sambung Airlangga.

Selain otomotif, sektor makanan dan minuman serta industri kimia juga cocok menerapkan sistem digitalisasi (Industry 4.0). Airlangga pernah mengatakan, melalui digitalisasi, industri makanan dan minuman menjadi lebih berkembang karena didukung kemudahan distribusi dan informasi produk.

"Industri kimia biasanya otomatisasinya tinggi, sehingga kita melihat pengolahan di control room. Tidak adalagi pekerja yang mengatur produk melalui lab dan sebagainya. Seluruhnya dilakukan secara otomatis," kata Airlangga.

 "Dulu, secara fisik harus di control room, sekarang juga bisa dikontrol di laptop atau smartphone. Dengan demikian control room yang kompleks bisa dikurangi," imbuh dia. Beberapa sektor lain seperti semen dan permesinan juga cocok mengadopsi sistem digital.

ANTARA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi