
Motor sport matic terbaru Yamaha NMAX 150, saat peluncurannya di Sirkuit Sentul, Bogor, 10 Februari 2015. Motor yang diluncurkan pertama kali secara global di Indonesia, disokong mesin 150 cc injeksi berteknologi Variable Valvea Actuation (VVT) dengan sistem pengereman ABS yang dijual Rp 27.400.000 (OTR) Jakarta. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengaku kewalahan menghadapi inden atau pemesanan Yamaha Nmax dan Yamaha Aerox. Dua model itu diklaim memiliki peminat yang banyak.
”Sekarang lagi seru Nmax dan Aerox (155). Tidak ada yang lebih seru ketimbang dua model ini. Xmax kemarin juga banyak sekali inden. Kapasitas kami belum cukup, permintaan melebihi harapan pasar,” kata Dyonisius Beti, Wakil Presiden Eksekutif YIMM di Jakarta, Senin 12 Juni 2017.
Dyon menjelaskan bahkan saat eksis lagi dalam ajang Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2017 di JI Expo, Jakarta Pusat, model-model baru YIMM macam X-Ride 125 yang baru diluncurkan tetap saja kalah pamor.
Baca: Pamor Nmax di Pasar Luar Negeri Kian Mengkilap
Nmax misalnya, di awal, lanjut Dyon, prediksi hanya 5.000-an unit, tapi rupanya tak cukup. Ditambah jadi 10.000-an unit, kembali tak cukup. Lalu sampai tembus 15.000 dan 25.000-an unit pun, belum juga cukup. Kapasitas pabrik overload dan diakui sudah jalankan tiga shift.
”Masalanya begini, Yamaha Nmax tidak hanya booming di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Indonesia jadi basis produksi. Permintaan tinggi sekali, di Jepang, Filipina, Vietnam, Eropa, semuanya inden,” ujar Dyon.
Simak: Demam MAXI Yamaha Melanda Indonesia
Lalu datanglah Aerox 155 yang juga di luar ekspektasi. Model ini pun ikut menyesakkan line produksi karena permintaan membumbung. Bahkan YIMM pernah menyatakan dua model ini harus gantian saling berproduksi untuk memenuhi permintaan.
Nmax merupakan skutik bongsor yang memang sedang naik daun. Model ini nyaris tanpa lawan, hanya berhadapan dengan Honda PCX. Sedangkan Aerox, punya rival sepadan yakni Honda Vario 150.
GRANDY AJI | WAWAN PRIYANTO