Reformasi Perpajakan India Berimbas pada Sektor Otomotif
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Minggu, 2 Juli 2017 17:12 WIB
Sejumlah fotografer mengambil gambar pabrikan Maruti Suzuki mobil konsep Ciaz ditampilkan selama India Auto Expo di Greater Noida (5/2). REUTERS/Anindito Mukherjee
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, New Delhi - Maruti Suzuki India Ltd (MSI) mencatat pertumbuhan penjualan domestik sebesar 1,2 persen pada bulan Juni 2017 di tengah para pesaing mengalami penurunan karena imbas pemberlakuan tarif pajak penjualan (The Goods and Services Tax/GST) pada April lalu. Kini pemerintah India memberlakukan pengenaan GST secara seragam di seluruh negara bagian. Kebijakan ini bertujuan untuk menuntaskan permasalahan rumitnya struktur pajak di India. Kebijakan ini akan memangkas banyak pajak yang selama ini harus dibayar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: India Kebanjiran Investasi Otomotif Rp 135,5 Triliun Maruti Suzuki mencatat penjualan domestik 93.263 units pada Juni meningkat 1,2 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 92.133 unit. Namun untuk penjualan segmen mobil mini (mini cars) mencakup Alto dan Wagon R tergerus 7,9 persen dari 27.712 menjadi 25.524 unit.

MSI menyebutkan, mobil yang mencatat kenaikan penjualan adalah segmen sedan compact Swift, Estilo, Dzire, Baleno dan Ignis yang naik 1,3 persen dari 39.971 menjadi 40.496 unit. Begitu pula dengan penjualan Ertiga, S-Cross dan Vitara Brezza naik 43 persen dari 9.708 menjadi 13.879 unit.

Pabrikan mobil Korea Selatan Hyundai Motor India Ltd (HMIL) mengalami penurunan penjualan sebesar 5,6 persen dari 39.807 menjadi 37.562 unit. Rakesh Srivastava, Direktur Pemasaran dan Penjualan HMIL mengatakan penurunan tersebut karena imbas pemberlakukan sistem pajak penjualan yang baru. "Namun itu hanya efek sementara, dan penjualan di bulan berikutnya akan membaik kembali," ucapnya seperti dilansir dari laman livemint.com, Minggu 2 Juli 2017.

Penjualan Tata Motors juga terpengaruh kebijakan perpajakan yang baru itu. Penjualan mobil penumpang Tata Motor turun 10 persen dari 12.482 menjadi 11.176 unit. "Kami yakin penurunan tersebut hanya sementara. Dengan melihat pertumbuhan penjualan di kuartal April - Juni sebesar 11 persen, penjualan akan kembali membai di kuartal berikutnya," demikian penjelasan Tata Motors.

Nasib serupa dialami produsen mobil Mahindra & Mahindra Ltd (M&M) yang mencatat penurunan penjualan 3 persen menjadi 33.861 unit. Pasar ekspor perusahaan yang bermarkas di Mumbai ini anjlok 54 persen dari 4.020 menjadi 1.855 unit.

Penjualan mobil penumpang mencakup Scorpio, XUV500, Xylo, Bolero dan Verito tergerus 5 persen dari 17,070 menjadi 16.170 unit. Sementara kendaraan komersial naik 12 persen dari 13.538 menjadi 15.131 unit.

Baca: Kia Motors Akan Buka Pabrik di India Dengan Investasi US$ 1,1 M Rajan Wadhera, Presiden M& M mengaku kebijakan pajak penjualan yang baru memang berimbas terhadap perusahaan. Untuk itu perusahaan berupaya untuk meminimalisir efek dampak kebijakan GST tersebut. "Pada dasarnya kebijakan pajak yang baru tersebut bagus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan nasional dan sektor otomotif khususnya," ucapnya.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi