Gaikindo Akui Produsen Mobil Domestik Jago Kandang
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Selasa, 15 Agustus 2017 07:00 WIB
Deretan mobil siap ekspor tengah parkir di pelabuhan mobil Tanjung Priok, Jakarta, 18 Mei 2015. Bank Indonesia mencatat ekspor kendaraan dan suku cadangnya meningkat 5,5 persen (year on year/YoY) dengan pangsa 38,4 persen dari total volume ekspor. Tempo/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto mengatakan industri mobil dalam negeri belum mampu menyumbang ekspor sebesar negara lain. Indonesia masih menjadi pasar terbesar produk Multi Purpose Vehicle bagi produsen asing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita ini jago kandang. Semua merk terjun ke Indonesia dengan basis produk MPV. Sayangnya, pasar dunia tidak cenderung ke itu. Pasar mereka adalah sedan, SUV, atau pick up," kata Jongkie dalam diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2017.

Baca: TMMIN Ekspor Toyota Sienta Euro 6 ke Singapura

Jongkie menyebut ekspor kendaraan sepanjang 2010-2015 mengalami pertumbuhan hingga 27 persen. Pada 2016, ekspor mobil mencapai 202 ribu unit. Kendati demikian, destinasi ekspor Indonesia masih terbatas di lima negara utama yaitu Arab Saudi, Filipina, Bangladesh, Uni Emirat Arab, dan Jepang. Negara ASEAN lain telah memiliki basis produksi sendiri, sehingga Indonesia hanya mampu mengekspor komponen.

Beberapa tahun terakhir, Gaikindo meminta pemerintah membahas rencana pengurangan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) sedan. Jongkie mengatakan insentif ini dapat mendorong produsen agar memproduksi lebih banyak sedan dengan beban pajak murah.

Simak: 30 Tahun, Toyota Indonesia Ekspor 1,1 Juta Kendaraan ke 80 Negara

"Ada kerugian di pasar sedan karena harganya jadi mahal jadi prinsipal mereka tidak mau produksi sedan di Indonesia. Sementara di Thailand itu komplit jadi mereka bisa ekspor ke seluruh pasar dunia," kata Jongkie.

Gaikindo mencatat produksi sedan sepanjang Januari-Juni baru mencapai 16.183 unit. Sementara produksi mobil 4x2 di luar sedan pada periode sama mencapai 329.835 unit. Sedangkan produksi pick up baru 76.184 unit.

Dari sisi penjualan, jumlah sedan yang terjual sebanyak 5.372 unit atau baru 1 persen. Angka ini sangat jauh dibandingkan penjualan kendaraan 4x2 sebanyak 294.971 atau 55,3 persen dari total penjualan domestik.

Jongkie meyakini penurunan tarif PPnBM sedan tak akan menggerus penerimaan pajak. Pemerintah dapat mengumpulkan tambahan penerimaan dari Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Penghasilan badan dengan semakin banyak perusahaan yang berminat memproduksi sedan.

PUTRI ADITYOWATI

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi