Bikin Mobil Listrik, Aston Martin Siap Kalahkan Tesla
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 12 Desember 2017 12:30 WIB
Model mobil hypercar Aston Martin dan Red Bulli AM-RB 001, yeng diperkenalkan jelang Canadian International Autoshow 2017 di di Toronto, Ontario, Kanada, 15 Februari 2017. Aston Martin AM-RB 001 mesinnya didukung oleh naturally aspirated 6.5-liter V-12 yang dirancang dan dibangun oleh perusahaan teknik Cosworth. REUTERS/Peter Power
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aston Martin menyatakan siap mengalahkan Tesla dalam hal kontestasi mobil listrik. Saat ini perusahaan tengah membangun sedan dengan listrik murni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CEO Andy Palmer mengatakan bahwa kendaraan baru yang disebut RapidE dirancang untuk eksklusivitas, dan dia meyakingkan bahwa lebih baik dibandingkan dengan yang ditawarkan Tesla, mengutip Business Insider, Selasa, 12 Desember 2017.

Baca: Aston Martin Vantage Sedan Sport Bermesin 4 Liter Turbo

"Bagi saya Tesla adalah pesaing yang sangat kredibel di pasar premium, melawan Daimler, BMW, Audi, dan yang lainnya. Tapi mereka tidak berada di pasar mewah di mana kita berada," ujar Palmer.

Dia menambahkan bahwa konsumen Aston Martin adalah orang-orang yang mencari teknologi di atas Tesla. Menurutnya konsumen Tesla saat ini dibatasi bukan oleh uang, tetapi oleh teknologi yang ditawarkan.

Simak: 2018, Aston Martin Akan Sokong Tim Red Bull F1

Namun, Palmer tidak memberikan dukungan informasi tentang RapidE atas klaimnya tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa peluncuran edisi terbatas akan dimulai pada 2019.

Adapun Tesla terus meroket seiring dengan popularitas mobil litrik. Meski begitu, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk ini bukan maju tanpa halangan.

Selain tantangan dari para kompetitor yang memiliki rekan jejam bisnis otomotif jauh lebih lama, Tesla juga masih menghadapi kemacetan produksi Model 3. Perusahaan setidaknya telah dua kali melakukan penundaan atas produksi Model 3.

Tesla menargetkan dapat memproduksi 5.000 unit Model 3 per pekan pada akhir kuartal I/2018, mundur dari target semula Desember 2017. Tesla mengatakan kendala utamanya adalah jalur perakitan modul baterai di Gigafactory Nevada. 

BISNIS.COM

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi