Produksi Kendaraan Pedesaan Akan Libatkan Industri Mikro
Reporter: Bisnis.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 27 Februari 2018 17:01 WIB
Prototip mobil Mahesa Nusantara. 4 Oktober 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Semarang - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan siap memproduksi kendaraan pedesaan dengan merangkul pelaku industri mikro yang tersebar di seluruh daerah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sony Sulaksono, Kepala Puslitbang Tekhnologi dan Kekayaan Industri Kemenperin, menyatakan kendaraan pedesaan akan menyasar pangsa pasar di kalangan masyarakat desa yang selama ini belum tersentuh angkutan umum.

"Kami sadar bahwa perubahan siklus industri otomotif dunia setiap 5-10 tahun terus berubah. Untuk itu, kami mengembangkan kendaaraan perdesaan sesuai program inovasi Kemenperin dengan menyasar pangsa pasar 74.000 desa dengan pemegang hak merek lokal," ungkap Sony, saat menggelar seminar bertemakan Kebijakan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa yang Ramah Lingkungan, di Wisma Perdamaian Semarang, Selasa, 27 Februari 2018.

Baca: Kisah Mobil Mahesa Menggunakan Mesin Traktor Buatan Yogyakarta

Dengan membidik pasar di luar produsen mobil papan atas, dia optimistis bahwa kendaraan perdesaan masa masa mendatang bakal menjadi pemain tunggal di Indonesia.

Lebih jauh lagi, untuk saat ini pihaknya telah menggandeng sejumlah pelaku usaha asal Cina, Jepang dan Korea Selatan untuk bekerjasama mengembangkan komponen kendaraan perdesaan.

Selain itu, para siswa sekolah kejuruan, politeknik di beberapa kota bakal diajak bergabung untuk memproduksi massal moda transportasi tersebut.

"Salah satunya kami kerja sama dengan STP Solo. Kami ingin mewujudkan kebanggaan nasional dengan memproduksi kendaraan dengan bahan baku sendiri, syukur-syukur bisa diekspor," ungkapnya.

Simak: Kemenperin Libatkan 6 Kementerian dalam Proyek Mobil Pedesaan

Rosalina Faried, Ketua Umum Perhimpunan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif Indonesia mengapresiasi pelibatan pelaku IKM dalam memproduksi kendaraan perdesaan.

Ia sendiri mengaku mendapat bocoran dari Kemenperin bahwa kendaraan perdesaan akan mulai beroperasi mulai Juli 2018 nanti.

"Jumlahnya ada 70 unit. Setelah itu, kita bangun industri kendaraan pedesaan yang dipusatkan di Soloraya. Kita sudah mapping semua IKM di Jateng yang unggul di bidang komponen mobil untuk diikutsertakan memproduksi kendaraan perdesaan," paparnya.

Rosalina kini sudah berkolaborasi dengan dua IKM di Klaten, Tegal dan sebagian Jatim untuk memproduksi spart part mobil perdesaan.

"Kita juga memberdayakan pabrik-pabrik karoseri yang saat ini mulai mati suri. Keberadaan mereka bisa memperingan biaya produksi kendaraan perdesaan," pungkasnya.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi