26 Tim Universitas Ikuti Shell Eco Marathon Asia di Singapura
Reporter: Muh. Syaifullah (Kontributor)
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 28 Februari 2018 06:51 WIB
Pelepasan 26 Tim Universitas Ikuti Shell Eco Marathon Asia di Singapura. Tempo/Muh Syaifullah
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Yogyakarta - Sebanyak 26 tim mahasiswa dari perguruan tinggi di Indonesia mengikuti Shell Eco Marathon di Singapura, 8-11 Maret 2018. Kendaraan irit bahan bakar karya para mahasiswa akan mengikuti kompetisi bersaing dengan total 100 tim peserta dari negara-negara Asia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Festival yang terbuka untuk umum ini menampilkan beragam gagasan dan solusi inovatif seputar energi di Asia, yang terkait dengan tantangan energi dunia. Pesertanya dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah akan berkompetisi dalam mengembangkan solusi mobilltas yang inovatif, baik itu dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai mobil hemat energi di dunia.

”Kami berharap tim mahasiswa Indonesia kembali dapat mencetak prestasi yang membanggakan di ajang ini,” kata Darwin Silalahi, President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia di Yogyakarta, Selasa, 27 Februari 2018.

Diharapkan juga tim dari Indonesia mampu masuk ke Drivers‘ World Championshsip Regional Asia 2018. Antusiasme dan pencapaian tim mahasiswa Indonesia bisa memberikan inspirasi bagi anak muda lainnya untuk berkontribusi dalam menciptakan teknologi di bidang mobilitas dan energi.

Baca: Shell-Ducati Percaya Diri Kuasai Pasar Oli Indonesia

Ia menyatakan, Shell Eco marathon bukanlah sebuah ajang kompetisi untuk menciptakan mobil tercepat. Tetapi untuk menciptakan mobil masa depan yang dapat menempuh perjalanan terjauh dengan menggunakan sumber energi paling hemat, serta memenuhi standar keamanan.

Singapura untuk kedua kalinya kembali menjadi tempat penyelenggaraan Shell Eco marathon Asia, setelah yang pertama di tahun 2017. Sebelumnya, ajang kompetisi mobil hemat energi itu diselenggarakan dl Malaysia (2010- 2013) dan Filipina (2014-2016). Sejak pertama kali ajang Shell Eco Marathon Asia diadakan di Malaysia pada tahun 2010, tim mahasiswa Indonesia selalu berpartislpasi dan menunjukkan prestasi di ajang tersebut.

Ia menambahkan kompleksitas dan keberagaman di Asia membuat tantangan akan ketersediaan energi menjadi sangat variatif. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya arus urbanisasi, standar hidup dan pertumbuhan penduduk yang membuat permintaan akan energi tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat.

“Satu hal yang tidak berubah yaitu fakta bahwa kita harus terus mengembangkan energi yang kita butuhkan dengan cara yang Iebih bersih dan berkelaniutan,” kata dia.

Para peserta yang ikut dalam pelepasan untuk ikut dalam ajang ini antara lain Garuda UNY Eco Team dari Universitas Negeri Yogyakarta, Tim Semar Urban UGM Indonesia dari Universitas Gadjah Mada. Lalu Tim Semar Proto UGM Indonesia dari Universitas Gadjah Mada, Tim Bengawan Team 1 dari Universitas Sebelas Maret, Tim Bengawan Team 2 dari Universitas Sebelas Maret. Juga ada tim Pandawa dari Universitas Negeri Semarang, Tim Mesin Polnep Diesel Team dari Politeknik Negeri Pontianak, Tim Wasaka dari Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tim Mesin UM Pontianak dari Universitas Muhammadiyah, Pontianak

Kompetisi Shell Eco-Marathon dibagi dalam dua kategori, yaitu Prototype dan UrbanConcept. Kategori Prototype berfokus pada desain yang mampu mengurangi hambatan dan memaksimalkan tingkat efisiensi. Sementara kategori UrbanConcept merupakan kendaraan roda empat yang menekankan pada desain yang Iebih praktis sekaligus memenuhi kebutuhan riil pengguna transportasi di daerah perkotaan.

Menurut Antonius Adhika Angkasa, Manager Tim SEMAR Urban, mobil yang diberangkatkan ke ajang Shell Eco Marathon Asia kali ini adalah mobil UrbanConcept generasi ketiga yang dibuat Tim SEMAR.

Semar diambil dari nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Dengan nama ini, Adhika berharap, budaya Indonesia bisa diperkenalkan ke dunia Iuar melalui ajang Shell Eco marathon Asia.“Mobil ini masuk ke dalam kelas energi mesin berpembakaran dalam (internal combustion engine) yang berbahan bakar bensin. Mesin yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Supra 125 cc,” kata dia.

Baca: Shell Luncurkan Bahan Bakar Baru

Kompetisi Shell Eco-marathon dibagi dalam dua kategori, yaitu Prototype dan UrbanConcept. Kategori Prototype ben‘okus pada desain yang mampu mengurangi hambatan dan memaksimalkan tingkat efisiensi. Sementara kategori UrbanConcept merupakan kendaraan roda empat yang menekankan pada desain yang Iebih praktis sekaligus memenuhi kebutuhan riil pengguna transportasi di daerah perkotaan.

Menurut Antonius Adhika Angkasa, Manager Tim SEMAR Urban, mobil yang diberangkatkan ke ajang Shell Eco marathon Asia kali ini adalah mobil UrbanConcept generasi ketiga yang dibuat Tim SEMAR. Semar diambil dari nama tokoh punakawan paling utama dalam pewayangan Jawa dan Sunda. Dengan nama ini, Adhika berharap, budaya Indonesia bisa diperkenalkan ke dunia Iuar melalui ajang Shell Eco marathon Asia. Mobil tersebut masuk ke dalam kelas energi mesin berpembakaran dalam (internal combustion engine) yang berbahan bakar bensin. Mesin yang digunakan adalah mesin sepeda motor Honda Supra 125 cc. Per liter bensin, bisa menempuh jarak 300 kilometer.

"Kami sengaja menggunakan bahan bakar bensin karena bensin adalah bahan bakar yang cukup umum digunakan di lndonesia,” kata dia.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi