Inilah Dampak Buruk Tekanan Angin Ban Mobil Kurang
Reporter: Bisnis.com
Editor: Eko Ari Wibowo
Rabu, 28 Februari 2018 18:47 WIB
Ban mobil BMW M 135i terbaru, dalam acara peluncurannya, di Jakarta, Rabu (22/5). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Banyak pengemudi tidak menganggap penting pemeriksaan tekanan angin ban mobilnya. Sebagian besar pengemudi hanya memeriksa tekanan angin ketika bannya dirasa sudah cukup kurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari laman michelin.co.id, pemeriksaan tekanan angin ban mobil dan pemeliharaan ban seperti rotasi, keselarasan, dan inspeksi yang teratur dapat membantu menghemat uang para pemilik kendaraan. Tindakan sederhana seperti memeriksa tekanan angin ban mobil untuk memastikan ban terisi angin dengan tepat berefek besar pada masa pakai ban.

Ban dengan tekanan angin berlebih atau tekanan kurang tidak menjadi aus dengan merata dan tidak akan tahan lama.

Baca: Inilah Pentingnya Rotasi Posisi Ban pada Mobil

Contoh, ban yang secara konsisten bertekanan angin kurang 20 persen dapat berkurang masa pakainya sebanyak 20 persen. Kondisi tersebut berarti ban yang biasanya dapat bertahan hingga penggunaan sejauh 40.000 kilometer (km) akan menjadi aus pada pemakaian 32.000 km.

Tidak hanya itu, ban dengan tekanan angin kurang juga merupakan salah satu penyebab utama penggunaan bahan bakar berlebih. Ban dengan tekanan angin kurang memiliki hambatan gulir yang lebih tinggi, sehingga mesin membutuhkan upaya ekstra untuk menggerakkan kendaraan.

Baca: 6 Cara Aman Merawat Ban Mobil Anda

Selain itu, guna membuat ban merata secara aus sehingga tahan lebih lama, pemilik kendaraan dapat merotasi ban secara teratur ke posisi-posisi yang berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan karena gandar bagian depan dan belakang serta sisi kanan dan kiri menyebabkan ban mobil aus secara berbeda.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi