Ford Wagon Tua Ini Lebih Mahal dari Sedan Sport Ferrari 4 Liter
Reporter: Terjemahan
Editor: Eko Ari Wibowo
Minggu, 24 Februari 2019 18:07 WIB
Mobil Ford tua dengan lukisan seniman asal Afrika. Sumber: carscoops.com
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Mobil tua Ford dipajang di Mobile.de, situs jual beli di Jerman dengan banderol yang fantastis mencapai € 1.990.000 atau jika dirupiahkan mencapai Rp 31,8 miliar. Dengan banderol tersebut bisa dipakai membeli tiga unit Ferrari 488 Spider dengan mesin 4.000 cc dengan harga hanya Rp 10 miliar per unitnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Setelah di Jakarta, All New Nissan Livina Hadir di Bandung

Mobil yang dijual dengan banderol selangit itu adalah 1983 Ford LTD Station Wagon. Mobil ini pada beberapa dekade yang lalu, mendapat sentuhan tangan George Lilanga, seorang seniman Afrika Timur yang paling berpengaruh yang pernah ada. Ia memberikan warna-warni pada mobil itu dengan gaya abstrak, dan rupanya karya yang unik tersebut kini menjadi label harga yang tinggi dan dianggap konyol bagi mereka yang tidak suka seni.

Mobil Ford tua dengan lukisan seniman asal Afrika. Sumber: carscoops.comTidak jelas bagaimana atau kapan kendaraan itu mendarat di tangan dealer mobil Jerman dan seberapa realistis harga yang ditawarkan. Namun, sedikit penggalian menunjukkan bahwa mobil seni itu sebelumnya terdaftar untuk dijual dengan harga US$ 4,9 juta yang luar biasa menjelang akhir 2017.

Mobil seni Ford LTD Station Wagon dilengkapi dengan mesin 3,8 liter yang menghasilkan tenaga 120 hp dan dikawinkan dengan transmisi otomatis. Mobil ini tidak pernah terlibat dalam kecelakaan apa pun. Meski demikian, mobil ini lebih layak dipajang di museum daripada dipakai sehari-hari atau perjalanan jauh.

Baca: Alasan Penampilan Honda Mobilio Belum Diubah Total

George Lilanga lahir di Tanzania pada tahun 1934 dan memantapkan dirinya sebagai salah satu seniman paling terkenal di benua Afrika. Selama tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an, ia berkeliling dunia, memamerkan karya seninya di seluruh Amerika Serikat, Afrika, Eropa, India, dan Jepang. Lilanga meninggal pada 2005.

CARSCOOPS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi