Toyota Avanza dan Kijang Innova Bisa Pakai Mesin Hybrid
Reporter: Gooto.com
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 23 April 2019 08:03 WIB
New Toyota Avanza. 27 Februari 2019. (TAM)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa Toyota Avanza maupun Toyota Kijang Innova bisa menggunakan teknologi hybrid dan listrik. Ia mengklaim bahwa Toyota Global telah memiliki teknologi mobil ramah lingkungan dan akan terus mengembangkannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mencontohkan model Toyota C-HR Hybrid yang diluncurkan di Indonesia pada Senin, 22 April 2019, memiliki tiga opsi tenaga penggerak. Pertama adalah mesin konvensional (bensin), hybrid, dan terbaru adalah baterai listrik (Battery Electric Vehicle) yang diluncurkan di Shangai Auto Show pada 16 April 2019.

"Jadi kalau ditanya apakah Toyota Avanza atau Toyota Kijang Innova bisa menggunakan hybrid atau listrik, jawabannya pasti bisa," kata Soerjo kepada Tempo, Senin malam, 22 April 2019.

Baca: Toyota C-HR Hybrid Resmi Meluncur, Harga Rp 523 Juta

Menurut Soerjo, saat ini yang perlu diperhatikan adalah regulasi tentang kendaraan ramah lingkungan (low carbon emission vehicle/LCEV) belum diterapkan di Indonesia. Kemudian, lanjut dia, permintaan di tingkat end user (konsumen). "Mobil (listrik) akan disediakan jika ada permintaan pasar (demand), Kami akan terus melakukan studi terkait kebutuhan konsumen di Indonesia akan kendaraan ramah lingkungan," tuturnya.

Saat ini pemerintah tengah menyiapkan program LCEV yang diharapkan mampu mendorong pengembangan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan elektrifikasi di Indonesia, baik berbasis teknologi hybrid electric vehicle (HEV), plug-in electric vehicle (PHEV), battery electric vehicle (BEV), maupun fuel cell electric vehicle (FCEV).

Toyota C-HR Hybrid resmi dipasarkan di Indonesia. Harga Rp 523 juta. Senin, 22 April 2019. TEMPO/Wawan Priyanto.

Saat ini pemerintah masih menggodok berbagai aturan untuk mengimplementasikan program LCEV. Di antaranya pemerintah akan memberlakukan pajak carbon (carbon tax) melalui mekanisme insentif dan dis-insentif tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan emisi CO2 kendaraan. Semakin rendah emisi CO2, tarif PPnBM yang dikenakan juga semakin rendah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjamin peraturan presiden tentang mobil listrik akan dirilis akhir bulan ini (Mei 2019). Perpres tersebut bakal dirumuskan segera lantaran operator taksi, PT Blue Bird Tbk, telah mendatangkan armada bertenaga listrik yang akan beroperasi dalam waktu dekat.

Baca: Toyota C-HR Hybrid Ditargetkan 40 Unit Sebulan, Ini Keunggulannya

"Saya berharap bulan ini, paling lambat awal bulan depan, sudah akan keluar Perpresnya," ujar Luhut saat ditemui di kantor pusat Blue Bird, Mampang, Jakarta Selatan, Senin, 22 April 2019. 

Menurut Luhut, rancangan beleid yang mengatur operasional mobil bertenaga listrik itu sudah diterima presiden hari ini. Ia memastikan, Presiden Joko Widodo tak akan berlarut-larut membahas dan meneken perpres. 

Sebab, pada prinsipnya, pemerintah telah menyatakan dukungan terhadap lahirnya transformasi, seperti mobil-mobil listrik tersebut. Dengan kata lain, pemerintah bakal mempermudah operasional mobil-mobil listrik yang mulai masuk ke pasar otomotif Indonesia.

Toyota telah memasarkan mobil berteknologi hybrid sejak 2009 di Indonesia. Model pertama yang dipasarkan adalah Toyota Prius Hybris, lalu menyusul Toyota Camry Hybrid (2012) dan Toyota Alphard Hybrid (2015). Toyota juga memasarkan Lexus bertekenologi hybrid. Hingga akhir Maret 2019, total penjualan mobil Toyota hybrid di Indonesia sudah mencapai 1.800 unit.

Baca: Rio Haryanto Jadi Pembeli Pertama Toyota C-HR Hybrid

Terbaru, Toyota mengaplikasikan BEV pada Toyota IZOA (Toyota C-HR yang dipasarkan di Cina). Model ini diperkenalkan di pembukaan pameran otomotif Shanghai Auto Show pada 16 April 2019. Penjualannya akan dimulai pada awal 2020.

Toyota berencana untuk memproduksi lebih banyak model BEV secara global mulai pertengahan 2020 dan menargetkan penjualan lebih dari 5,5 juta mobil listrik pada 2030.

Hingga akhir Februari 2019, Toyota mencatat penjualan sebanyak 13 juta mobil berpenggerak listrik di seluruh dunia sejak pertama kali meluncurkan Toyota Prius, mobil listrik hybrid, pada 1997. Toyota mengklaim telah berkontribusi mengurangi emisi CO2 secara global hingga lebih dari 103 juta ton.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi