Daihatsu Sigra Akan Menganut Teknologi dari Tokyo Motor Show 2019
Reporter: Bisnis.com
Editor: Eko Ari Wibowo
Minggu, 27 Oktober 2019 10:18 WIB
Daihatsu meluncurkan mobil LCGC tiga baris kursi yaitu New Sigra di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten Senin 16 September 2019. TEMPO/Khairul Imam Ghozali
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - PT Astra Daihatsu Motor akan mengadopsi teknologi smart assist plus pada mobil terbarunya. Amelia Tjandra, Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, mengatakan pihaknya masih meriset produk yang tepat menggunakan teknologi smart assist plus dengan pertimbangan utama harga yang ditawarkan dapat diterima konsumen Indonesia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau di Jepang, harga Daihatsu Tanto dengan teknologi standar harganya hanya sekitar Rp150 juta, tetapi Tanto yang menggunakan smart assist plus harganya di atas Rp200 juta. Kita lagi analisa produk apa yang cocok menggunakan teknologi ini,” katanya Jumat 25 Oktober 2019.

Amelia mengungkapkan tidak semua kemampuan smart assist plus akan diadopsi ke Indonesia, mengingat tedapat banyak perbedaan metode mengendarai mobil antara Jepang dan Indonesia. Untuk saat ini kata dia, produk yang paling memungkinkan menerapkan teknologi ini adalah Sigra tipe tertinggi, karena produk ini telah menggunakan sistem rem anti-lock braking system (ABS).

Teknologi smart assist plus memiliki lima kelebihan dibandingkan dengan teknologi standar smart assist, yakni adaptive cruise control, lane keep control, smart panorama parking assist, panorama monitor, dan side view light.

Adapun sejumlah kemampuan dasar teknologi smart assist antara lain, pre-collision warning, pre-collision assist brake, lane departure alert, lane departure assist, auto-high beam, adaptive drive beam, sign recognition, mis-pedal operation control, front departure alert, dan corner censor.

Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation, mengatakan secara umum penerapan teknologi baru ke dalam mobil Daihatsu di Indonesia membutuhkan masa pelatihan teknisi hingga 3 bulan.

“Kalau mau masukin teknologi baru, rata-rata kita butuh 3 bulan pelatihan SDM. Selain itu kita juga perlu menyesuaikan teknologi pendukung. Adapun biaya investasinya berbeda-beda, sesuai dengan tingkat kesulitan implementasi,” tuturnya.

Amelia Tjandra mengatakan, fitur smart assist plus yang paling memungkinkan diadopsi ke Indonesia adalah adaptive cruise control, lane keep control, dan smart panorama parking system. Adapun kemampuan lain dinilai tidak maksimal jika digunakan di Indonesia.

BISNIS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi