Lewis Hamilton Siap Banding
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Minggu, 21 September 2008 11:36 WIB
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Paris: Pembalap McLaren Mercedes Lewis Hamilton akan berusaha menambah poinnya di klasemen sementara pembalap Formula Satu (F1) di Paris, Senin (22/9). Hamilton akan mengajukan banding di Pengadilan Banding Internasional FIA terkait sanksi di Grand Prix Belgia beberapa waktu lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bos McLaren Ron Dennis menegaskan bahwa Hamilton akan hadir langsung pada pengadilan banding FIA di Paris. Menurut Dennis, Hamilton bisa menunda kedatangannya ke Singapura untuk hadir pada pengadilan banding FIA di Paris. Balapan F1 digelar di Singapura akhir pekan depan.

"Lewis akan hadir di sana (Paris). Kami bisa saja hanya menyuguhkan pernyataan tertulis darinya (Lewis). Tetapi kami merasa ia harus hadir di sana," ujar Ron Dennis seperti dikutip The Daily Star, Minggu (21/9)

Hamilton secara kontroversial diberi sanksi setelah menjuarai Grand Prix Belgia dua pekan lalu. Akibatnya, pembalap asal Inggris tersebut harus turun ke posisi ketiga GP Belgia.

Hamilton dinilai melanggar ketika bersaing dengan pembalap Ferrari Kimi Raikkonen di putaran-putaran akhir balapan. Akibat hukuman tersebut, pembalap Ferrari Felipe Massa dinobatkan sebagai juara GP Belgia. Sanksi tersebut juga memperkecil selisih poin antara Hamilton dan Massa di klasemen sementara pembalap F1 menjadi hanya satu poin.

Beberapa hari kemudian, McLaren menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan banding terkait sanksi yang diterima Hamilton di GP Belgia. Menurut Chief Executive McLaren Martin Whitmarsh, Hamilton tidak bersalah.

"Dari dinding pit, kami meminta Race Control untuk mengonfirmasi bahwa mereka merasa tidak keberatan jika Lewis membiarkan Kimi untuk kembali menyalipnya," ujar Whitmarsh. "Mereka mengonfirmasikannya dua kali bahwa itu tidak apa-apa."

Hasil pengadilan banding bisa mengubah posisi para pembalap di klasemen sementara jika permohonan Hamilton dibolehkan.

Saat ini, Hamilton bercokol di posisi puncak dengan 76 poin, terpaut satu poin di depan Massa. Sedangkan, pembalap BMW Sauber asal Polandia, Robert Kubica, berada di posisi ketiga dengan 58 poin.

Akan tetapi, banding yang dilakukan McLaren bisa menjadi sia-sia jika FIA mempertimbangkan Pasal 152 peraturan FIA yang menyebutkan bahwa sanksi karena menyalip "tidak bisa diajukan banding".

Legenda F1 Niki Lauda, juara tiga kali F1 dan mantan pembalap Ferrari, menilai sanksi terhadap Hamilton merupakan "penilaian terburuk dalam sejarah F1".

Daily Star| AFP| Kodrat Setiawan

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi