Mengenal Jenis-jenis Suspensi Sepeda Motor dan Cara Perawatannya
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Wawan Priyanto
Kamis, 30 Desember 2021 06:15 WIB
Test ride Yamaha WR155 R, Senin, 17 Agustus 2020. (YIMM)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, JakartaSuspensi memiliki peran penting untuk meredam guncangan saat sepeda motor melewati jalan bergelombang atau berlubang. Dalam menahan guncangan tersebut, suspensi tidak hanya mengandalkan spring atau per saja, tetapi juga ada bantuan oli agar penahan guncangan bisa lebih empuk dan nyaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini sudah banyak jenis suspensi sepeda motor yang beredar di pasaran sesuai dengan perkembangan sepeda motor. Para pemilik sepeda motor perlu mengetahui dan mengenal jenis suspensi berdasarkan kegunaannya agar performanya lebih maksimal untuk sepeda motor.

"Pengguna motor perlu mengenal jenis dan manfaatnya, serta perawatannya sehingga makin menunjang kegiatan berkendara yang lebih maksimal," kata Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan & Bengkulu), Muslian dalam siaran pers yang diterima Tempo hari ini, Kamis, 30 Desember 2021.

Suspensi saat ini ada dua jenis, yakni teleskopik dan upside-down (USD). Perbedaan keduanya dapat terlihat dari posisi inner tube (tabung kecil) dan outer tube (tabung besar). Pada suspensi upside-down, posisi inner tube berada di bagian bawah dan outer tube berada di atas, sedangkan suspensi teleskopik sebaliknya.

Perbedaan selanjutnya ada pada cara kerjanya, di mana suspensi upside-down dimaksudkan agar bagian pegangan di atas lebih besar. Hal tersebut bertujuan mengurangi getaran yang dihasilkan ketika motor sedang dikendarai, sehingga daya redamnya bisa lebih baik.

Sementara untuk suspensi belakang atau yang dikenal dengan nama shockabsorber, memiliki fungsi menopang as roda belakang serta meredam getaran dari permukaan jalan dan ayunan mesin. Ada dua jenis suspensi belakang, yakni double shock dan mono shock. Keduanya dipilih berdasarkan karakter kendaraan dan fungsi dari sepeda motor itu sendiri.

Penggunaan suspensi tidak terlepas dari perawatannya untuk memastikan kebersihan suspensi dari kotoran yang menempel. Dalam memeriksa kondisi suspensi, jangan lupa untuk memeriksa kondisi seal, karena jika suspensi terlalu kotor, biasanya seal akan rusak dan menyebabkan kebocoran oli.

Penggantian oli suspensi disarankan setiap 15.000 kilometer. Pasalnya kualitas oli yang sudah buruk akan mengganggu kinerja suspensi sehingga disarankan untuk mengganti oli dan seal suspensi.

Baca juga: Ini Penyebab Suspensi Sepeda Motor Rawan Bocor saat Musim Hujan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi