Simak Tips Mendeteksi Potensi Kerusakan pada Suspensi Mobil
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Rafif Rahedian
Senin, 9 Desember 2024 09:00 WIB
Ilustrasi suspensi mobil. (Foto: Tempo/Kusnadi Chahyono)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Suspensi pada mobil bertugas meredam setiap getaran dan guncangan yang datang saat mobil melintasi jalan berlubang atau bergelombang, sehingga perjalanan tetap terasa mulus. Namun, seiring pemakaian, suspensi ini bisa mengalami masalah dengan menimbulkan tanda-tanda, salah satunya adalah bunyi aneh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suspensi yang bunyi menunjukkan adanya keausan atau kerusakan pada komponen. Bunyi ini bisa berupa decitan, ketukan, atau bahkan suara 'gluduk' yang terdengar saat melewati jalan bergelombang atau berlubang. Jika dibiarkan, kondisi ini akan mengurangi kenyamanan berkendara serta membahayakan keselamatan.

Ada beberapa kebiasaan yang menyebabkan suspensi mobil berbunyi, seperti mengemudi di jalan rusak dengan kecepatan tinggi, membawa beban berlebihan, jarak melakukan perawatan berkala, kebiasaan mengemudi agresif, hingga mengabaikan kondisi ban.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi potensi kerusakan pada suspensi mobil. Berikut penjelasannya, dilansir dari laman Suzuki Indonesia pada hari ini, Senin, 9 Desember 2024.

1. Perhatikan Suara Saat Berkendara

Jika mendengar suara aneh seperti decitan, ketukan, atau bunyi 'gluduk' saat melewati jalan bergelombang, ini bisa menjadi tanda suspensi bermasalah. Bunyi ini sering kali muncul akibat keausan pada bushing atau cairan di dalam suspensi yang mulai bocor.

Pengemudi bisa mendengarkan dengan seksama saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur. Jika suara makin keras, segera periksa ke bengkel untuk memastikan kondisinya.

2. Uji Stabilitas Mobil

Suspensi yang rusak akan membuat mobil terasa lebih bergoyang atau tidak stabil saat melintasi jalan tidak rata. Untuk mengetesnya, coba dorong bagian depan atau belakang mobil dengan kuat. Jika terus bergoyang lebih dari dua kali, itu tandanya suspensi mulai melemah.

Selain itu, tes bisa dilakukan dengan memarkirkan mobil di tempat datar lalu dorong kap depan atau bagasi ke bawah dengan kuat dan lepaskan. Perhatikan apakah mobil kembali ke posisi semula dengan cepat atau terus bergoyang.

3. Cek Kebocoran Oli Suspensi

Suspensi menggunakan oli untuk meredam getaran. Kebocoran oli akan membuat kinerjanya menurun dan menimbulkan bunyi saat digunakan. Lihat bagian shockabsorber, terutama dekat batang piston, jika ada bekas oli atau cairan yang bocor, maka segera ganti shockabsorber.

4. Periksa Ban untuk Keausan Tidak Merata

Ban yang aus tidak merata bisa pertanda bahwa suspensi tidak berfungsi dengan baik. Suspensi yang lemah tidak mampu menahan ban dengan stabil, sehingga keausan terjadi lebih cepat di salah satu sisi.

5. Uji Kenyamanan saat Berkendara

Suspensi yang rusak akan membuat perjalanan terasa lebih kasar. Jika mobil terasa memantul berlebihan dan tidak nyaman, itu menjadi tanda shockabsorber sudah waktunya diganti.

Pilihan Editor: Suzuki Kantongi 1.562 SPK di GJAW 2024, Lampui Target hingga 203 Persen

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi