Pemerintah Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga BBM hingga Juni 2024
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Rabu, 28 Februari 2024 08:00 WIB
Pengendara kendaraan motor saat membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa 23 Januari 2024. PT Pertamina (Persero) belum menghapus BBM jenis Pertalite saat ini. Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Rencana penghapusan Pertalite sebelumnya disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Ia mengatakan pihaknya mengusulkan agar mulai tahun ini tak menjual BBM yang kadar oktannya (RON) di bawah 91, sehingga menghapus Pertalite yang spesifikasinya saat ini RON 90. Keputusan ini sekaligus menegaskan Pertamina bergerak mengikuti aturan standar emisi Euro 4 dari pemerintah. Nicke mengatakan setelah Pertalite dihapus, perusahaan pelat merah ini akan menggantinya menggunakan produk baru RON 92.Produk itu adalah Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara RON 90 (Pertalite) dengan 7 persen Bioetanol (E7). TEMPO/Subekti.
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tidak akan ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga bulan Juni 2024. Tidak hanya harga BBM tetapi juga berlaku untuk tarif dasar listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tadi diputuskan dalam sidang kabinet paripurna tidak ada kenaikan listrik, tidak ada kenaikan BBM sampai Juni, baik itu yang subsidi," kata Airlangga Hartarto, dikutip dari situs berita Antara pada hari ini, Rabu, 28 Februari 2024.

Menurut Airlangga Hartarto, hal ini menjadi salah satu faktor penyebab melebarnya target defisit fiskal APBN 2024 yang tercatat sebesar 2,29 persen terhadap PDB. Subsidi untuk menahan kenaikan harga listrik dan BBM membutuhkan anggaran lebih besar untuk PT Pertamina maupun PT PLN.

"Itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3 sampai 2,8 persen. Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4 sampai 2,8 jadi realistis," ucapnya.

Defisit APBN 2024 telah disepakati sebesar Rp 522,82 triliun atau naik di kisaran 2,29 persen terhadap PDB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa arsitektur APBN 2024 disusun dalam situasi ekonomi dan asumsi dasar yang terus mengalami perubahan.

DICKY KURNIAWAN | ANTARA

Pilihan Editor: Pertamina Ungkap Alasan Tidak Naikkan Harga BBM pada Awal Februari 2024

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi