Waspada Salah Isi BBM di Pom Bensin Bisa Bikin Mobil Mati
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Minggu, 9 Maret 2025 12:00 WIB
Pengendara sepeda motor antre mengisi BBM di salah satu SPBU kawasan Pancoran, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024. PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.950 per liter menjadi Rp12.100 per liter, Pertamax Green 95 dari Rp13.650 per liter menjadi Rp12.700 per liter, Pertamax Turbo dari Rp14.470 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp14.050 per liter menjadi Rp12.700 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp14.550 per liter menjadi Rp13.150 per liter yang berlaku per 1 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Bahan bakar minyak (BBM) menjadi komponen penting pada kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan energi. BBM ini nantinya akan digunakan untuk menggerakkan mesin dan peralatan kendaraan lainnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setiap mobil memiliki perbedaan jenis mesin dan cara kerja yang berbeda, sehingga membuatnya membutuhkan bahan bakar yang berbeda pula. Sebut saja mesin bensin yang membutuhkan BBM seperti Pertalite atau Pertamax, dan mesin diesel yang membutuhkan Solar.

Umumnya, pom bensin juga telah memberikan tanda jelas pada setiap bilik bahan bakar. Namun kasus salah pengisian BBM masih saja sering ditemukan. Kejadian seperti ini bukan saja berakibat pada laju gerak kendaraan yang sulit, namun juga bisa berakibat fatal pada kondisi jangka panjang suatu mobil, seperti halnya turun mesin. 

Mobil dengan jenis mesin diesel contohnya. Beberapa mobil baru berjenis mesin ini menjadikan bahan bakar diesel sekaligus menjadi pelumas, baik untuk mesin, injektor, pompa, dan pompa unit. Lubrikasi yang tidak tepat dapat mengganggu kondisi, efisiensi, dan umur pakai suatu mesin.

Tidak hanya itu, mengisi mesin diesel dengan bensin dapat berpengaruh pada sistem pembakaran yang tidak maksimal. Berbeda dengan mesin diesel, mesin bensin memiliki busi yang salah satunya berfungsi untuk mengatur kestabilan pembakaran.

Absennya busi pada mesin diesel menyebabkan pembakaran yang tidak konsisten, sehingga dapat merusak mesin. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, di mana mesin bensin diisi dengan bahan bakar diesel. 

Solar membutuhkan kompresi tinggi untuk memicu ledakan dalam mesin. Sedangkan tekanan pompa yang dimiliki oleh mesin bensin tidak setinggi milik mesin diesel. Meski dibantu dengan adanya busi, suhu percikan apinya belum cukup untuk memicu ledakan pada bahan bakar Solar.

Oleh karena itu, mesin bensin yang diisi dengan Solar akan sulit atau bahkan tidak bisa dinyalakan. Alih-alih menyala, mesin dapat langsung mati bila kesalahan pengisian BBM ini tidak kunjung disadari.

Bila hal ini sudah terlanjur terjadi, pengendara dapat mematikan mesin kendaraan dan segera membawa mobilnya ke bengkel untuk memeriksa dan membersihkan sistem bahan bakar.

RIFQI DHEVA ZA’IM |  ERWAN HARTAWAN

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez Juara, Alex Marquez Ke-2

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi