Alasan Mobil Double Cabin Toyota Masih Belum Produksi Lokal
Reporter: Gooto.com
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 20 Maret 2024 17:00 WIB
Toyota meluncurkan versi produksi dari pikap konsep IMV 0 atau Toyota Rangga Concept di Thailand pada Senin, 27 November 2023. (Toyota)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan tanggapan terkait alasan mengapa mereka belum ingin memproduksi mobil double cabin atau pikap secara lokal di Indonesia. Saat ini mobil double cabin Toyota masih diimpor dari Thailand.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Marketing Director PT TAM Anton Jimmy Suwandi saat acara buka bersama Toyota di Senayan, Selasa, 19 Maret 2024. Dirinya juga menjabarkan beberapa faktor yang membuat Toyota masih impor mobil pikap.

“Produksi itu banyak faktornya. Indonesia kuat di 3-row seater, itu kenapa kita kuat di Calya, Avanza, Innova. Kalau dilihat negara manapun di ASEAN, Indonesia adalah pusatnya, tapi kalau pikap pusatnya adalah di Thailand,” kata Anton di Jakarta.

Lebih lanjut dirinya juga mengatakan bahwa ada beberapa cara agar Toyota bisa memproduksi mobil double cabin secara lokal di Indonesia. Salah satunya, kata dia, adalah meningkatkan pasar mobil pikap di Tanah Air.

“Jadi kalau memang Indonesia ingin memproduksi pikap, market pikapnya harus diperbesar, terlebih pikap seperti Hilux itu yang terbesar di Thailand, di seluruh dunia Thailand dan Amerika, dua negara itu ya. Sekitar lebih dari 50 persen market-nya Thailand, hampir 400 ribu unit itu adalah Hilux,” jelas dia.

“Saya setuju kita ingin localize, tapi kita harus realistis juga bahwa Indonesia adalah negara yang banyak 3-row seater,” tambah Anton.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam juga menanggapi terkait produksi mobil double cabin secara lokal. Selaras dengan Anton, dirinya juga menyebut hal itu bergantung pada pasar.

“Tergantung market, jadi kembali lagi awal dari market jadi membuat pasar adalah yang pertama. Baru kita bisa bangun sektor hulu tapi kalo lihat kebijakan, pemerintah akan mendorong tambang mestinya iya. Hilirisasi yang harus ditingkatkan supaya nilai tambahnya itu ada,” ujar Bob Azam.

Pilihan Editor: Mobil Listrik Neta Akan Dirakit Lokal, Targetkan TKDN 40 Persen

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi