Penggunaan Kendaraan Listrik Dapat Mengurangi Emisi Karbon Hingga 56 Persen
Reporter: Antara
Editor: Rafif Rahedian
Rabu, 17 April 2024 16:00 WIB
Pemudik mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) di Rest Area KM 130A Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Indramayu, Jawa Barat, Minggu 16 April 2023. PLN menyediakan sebanyak 616 unit SPKLU di 237 lokasi, mulai dari jalan tol hingga di pelabuhan dengan tiga jenis pengisian daya, seperti medium charging, fast charging, hingga ultrafast charging untuk melayani pengguna kendaraan listrik pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Penggunaan kendaraan listrik disebut berkontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon. Bahkan pihak PLN mengatakan bahwa pengurangannya bisa mencapai 56 persen. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Informasi itu disampaikan langsung oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin. Maka dari itu Andy mengajak masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik.

"Dengan menggunakan kendaraan listrik, masyarakat sudah turut berkontribusi untuk mengurangi emisi karbon transportasi sampai 56 persen," kata Moch Andy Adchaminoerdin seperti dikutip Gooto dari Antara hari ini, Rabu, 17 April 2024.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa PLN tidak hanya berfokus pada kendaraan listrik roda empat. PLN UID Sulselraba, kata dia, juga telah menyiapkan 1.103 unit Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk kendaraan listrik roda dua. Andy menyampaikan bahwa lokasi-lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU dapat diakses melalui menu Electric Vehicle pada Aplikasi PLN Mobile.

Dirinya juga melaporkan bahwa transaksi penggunaan SPKLU meningkat signifikan hingga 9 April 2024. PLN mencatat transaksi di SPKLU naik hingga tiga kali lipat selama arus mudik Lebaran 2024 ketimbang periode yang sama tahun lalu, dari 23 transaksi menjadi lebih dari 76 transaksi.

Andy juga mengisahkan pengalamannya menggunakan mobil listrik dengan jarak tempuh 750 km hanya membutuhkan 90 kiloWatt hour (kWh). Dengan asumsi tarif listrik Rp 2.466 per kWh di SPKLU, lanjut dia, maka hanya diperlukan sekitar Rp 221.940. Sedangkan dengan kendaraan konvensional dengan jarak yang sama membutuhkan 90 liter BBM dengan total biaya sebesar Rp 1,5 juta.

Andy menyebut PLN terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna kendaraan listrik. Hal ini salah satunya diwujudkan dengan penambahan beberapa fitur pada Aplikasi PLN Mobile. Lewat menu Trip Planner, pemudik dapat mengatur titik berangkat dan titik tujuan dan secara otomatis PLN Mobile akan memberikan rekomendasi titik-titik SPKLU yang dilalui pada rute tersebut.

Pilihan Editor: Marc Marquez Terjatuh di MotoGP Amerika karena Masalah Rem

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di membership.tempo.co/komunitas pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi