Saran Pakar untuk Pemerintah Indonesia Hadapi Serbuan Mobil Listrik Cina
Reporter: Dicky Kurniawan
Editor: Kusnadi Chahyono
Rabu, 22 Mei 2024 11:00 WIB
Mobil listrik Cina, BYD Dolphin. (Foto: BYD)
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - BYD dan produsen mobil listrik Cina lainnya belakangan ini tengah gencar melakukan ekspor mobilnya ke sejumlah pasar di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Langkah ini dinilai dilakukan untuk menyalurkan kelebihan kapasitas produksi di pasar domestik Cina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur The International Institute of Management and Development (IMD) Center for Future Readiness, Howard Yu mengungkapkan sejumlah langkah yang perlu diambil Pemerintah Indonesia di tengah ekspansi besar-besaran pabrikan mobil Cina. Tujuannya, untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Langkah pertama adalah mengembangkan kebijakan, aturan, dan insentif, untuk mendukung adopsi dan manufaktur kendaraan listrik. Misalnya, berupa pembebasan pajak, subsidi, infrastruktur pengisian daya, dan persyaratan kandungan lokal.

"Kedua, fokus pada penyediaan listrik pada angkutan umum (bus, kendaraan roda 2, roda 3), dan armada komersial. Sebab, lebih hemat biaya tertinggi," ujar Yu dalam siaran pers yang diterima Gooto pada hari ini, Rabu, 22 Mei 2024.

Langkah ketiga adalah menarik investasi asing dan berkolaborasi untuk manufaktur kendaraan listrik, produksi baterai, dan pengolahan mineral. Selanjutnya, memanfaatkan cadangan nikel Indonesia yang besar dengan menawarkan insentif.

"Adanya memberikan keringan pajak dan subsidi kepada pembuat kendaraan listrik dan baterai, diharapkan bisa meningkatkan kemampuan pemrosesan dan manufaktur hilir untuk baterai dan kendaraan listrik. Sehingga, bisa bersaing dengan Cina, Korea Selatan, dan Jepang, yang memiliki teknologi dan manufaktur baterai yang lebih ungguh," ucap Yu menjelaskan.

Langkah terakhir adalah bekerja sama dengan negara Asia Tenggara lain untuk menyelaraskan standar kendaraan listrik, insentif, dan infrastruktur. Tujuannya adalah menciptakan pasar dan rantai pasokan regional.

Pilihan Editor: Permintaan NEV di Cina Melonjak Hingga Melebihi Kapasitas Produksi

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi