Gaikindo Pede Penjualan Mobil Tembus 1 Juta Unit di 2025
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Jumat, 6 Desember 2024 08:00 WIB
Influencer dari berbagai profesi melakukan promosi langsung Mobil HYPTEC HT menggunakan media sosial, pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang, Banten, Kamis 18 Juli 2024. Sejumlah merek otomotif yang mengikuti pameran GIIAS 2024 memanfaatkan jasa Influencer untuk melakukan promosi menggunakan media sosial pada jam-jam tertentu sebagai cara berkomununikasi langsung dengan calon pengunjung sekaligus calon pembeli agar bisa mengunjungi dan melihat produk yang ditawarkan tersebut. Sedikitnya ada 10 Influencer yang secara bersamaan melakukan siaran langsung. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Industri otomotif, khususnya roda empat, mengalami kelesuan pada tahun 2024. Selanjutnya pada tahun depan industri ini diperkirakan juga bakal mendapatkan batu sandungan dengan adanya dua kebijakan yang bisa menurunkan angka penjualan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebut saja kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari semula 11 persen, menjadi 12 persen di awal tahun depan. Lalu masih ada opsen pajak yang terdiri dari PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).

Bahkan pada opsen PKB dan BBNKB, besaran tarifnya terbilang cukup tinggi. Masing-masing kebijakan menyentuh angka 66 persen. Bila dilihat, dua aturan tersebut berpotensi membuat harga mobil baru melejit tahun depan. Otomatis daya beli masyarakat juga bakal terganggu.

Meski begitu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tetap percaya diri  penjualan mobil bisa membaik pada tahun depan. Bahkan menyentuh angka 1 juta unit.

“Tahun depan harusnya kita bisa sampai 900 ribu hingga 1 juta, kami harapkan dapat tercapai,” ucap Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara di Forum Group Diskusi Outlook Otomotif, Rabu, 4 Desember 2024.

Kukuh menambahkan bahwa Gaikindo masih menunggu keputusan final dari rencana penerapan PPN 12 persen serta opsen PKB dan BBNKB. Jika sudah berjalan, maka mereka baru bisa melihat sejauh mana dampak dari dua kebijakan anyar itu pada industri kendaraan roda empat.

“Kalau kita ingin di 900 sampai 1 juta harusnya bisa, tetapi jika kemudian di Januari dengan implementasi berbagai macam kebijakan yang baru, kami akan evaluasi,” sambung Kukuh.

Lebih lanjut, Kukuh menyebut penjualan mobil baru mulai menunjukkan indikasi pemulihan. Apalagi dalam gelaran GJAW 2024, lanjut dia, antusiasme masyarakat terhadap produk-produk anyar terlihat positif.

Namun, Kukuh berharap pemerintah mempertimbangkan kembali aturan kenaikan PPN 12 persen serta opsen PKB dan BBNKB.

“Mudah-mudahan ada alternatif lain, apakah itu stimulus atau insentif. Sehingga kami tetap optimistis karena ini adalah industri yang menjadi tumpuan,” tutup dia.

Pilihan Editor: Suzuki Jimny Mata, Edisi Perpisahan

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi