GOOTO.COM, Jakarta - MotoGP 2025 diisi oleh beberapa pembalap rookie, salah satunya Ai Ogura dari Trackhouse Aprilia Racing. Pada MotoGP Thailand 2025, Ai Ogura menunjukkan konsistensinya hingga berhasil menduduki peringkat ke-5 di kualifikasi.

Saat itu dirinya hanya memiliki selisih waktu 0,352 detik dari Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) yang meraih pole position. Bermodal posisi tersebut, saat sprint race Ai Ogura menjadi bayang-bayang Francesco Bagnaia.

Namun sayangnya, selama 13 lap, pembalap rookie asal Jepang tersebut belum mampu melewati Bagnaia untuk meraih podium. Memulai balapan dari urutan kelima, Ai Ogura melesat ke urutan empat di putaran awal saat sesi Sprint Race, dan terus membayangi Bagnaia hingga membuatnya panik, dan betah di urutan ke-3.

Nasib serupa juga dialaminya ketika menjalani race atau balapan utama MotoGP Thailand 2025. Ai Ogura kembali hampir podium, namun sayangnya ia tidak mampu melewati Pecco Bagnaia.

Padahal di beberapa putaran awal, Ai Ogura sempat menduduki peringkat ketiga melewati pembalap Ducati Lenovo tersebut, namun persaingan terlalu ketat untuk memperebuti peringkat tiga besar.

Salah satu yang membuat Ogura terkejut dengan beberapa pembalap senior di depannya, yaitu proses pengereman, seperti halnya yang dilakukan Bagnaia. Diketahui, Pecco melakukan pengereman dari jarak dekat sebelum bermanuver.

“Saya tidak mengira mereka bisa mengerem begitu keras. Aku mencoba melibas tikungan sebaik mungkin, itu bagus. Melaju di belakang Pecco selama beberapa lap rasanya sangat bagus,” ujarnya dilansir Paddock-GP, Senin, 3 Maret 2025.

Menurutnya, Pecco sangat halus saat bermanuver dan teratur sehingga saat mengikuti gayanya dari belakang sangat membantu Ai Ogura untuk terus terdorong ke depan tanpa ada masalah sedikitpun.

Namun karena pengalaman, dan karakter Aprilia RS-GP dengan Ducati Desmosedici berbeda, maka ada beberapa perbedaan yang dirasakan Ogura, terutama ketika stop and go di mana motornya lebih agresif dari rpm rendah.

“Di tengah tikungan aku bisa mengejar namun di fase stop and go dia lebih unggul. Kukira para pembalap akan jauh lebih agresif, justru mereka lebih tenang. Jadi ini lebih soal gaya balapanku,” tutup dia.