Jangan Asal, Perhatikan Batas Aman Motor Matik Terabas Banjir
Reporter: Erwan Hartawan
Editor: Rafif Rahedian
Kamis, 6 Maret 2025 11:00 WIB
Dua anak mendorong motor saat banjir merendam Jalan Cipete Utara, Jakarta, Selasa 5 November 2024. ANTARA/Zaky Fahreziansyah
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Jakarta - Beberapa ruas jalan di Jabodetabek terdampak banjir, akibat hujan deras pada Senin, 3 Maret 2025. Oleh karenanya, sebagai pengguna motor, tentunya wajib waspada soal genangan air yang menutupi ruas jalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kondisi jalan yang tidak terlihat, ketinggian air juga berbahaya untuk mesin motor. Terlebih jika motor adalah tipe matik. Pada dasarnya motor bukanlah kendaraan amfibi yang bisa jalan di darat dan air (dalam).

Oleh karena itu, saat melalui genangan air, ada batasan yang harus kalian perhatikan. Trotoar kadang menjadi acuan para pengendara dalam melihat ketinggian air. Dari permukaan jalan, trotoar memiliki tinggi 30 hingga 40 cm.

Apabila air sudah sejajar dengan trotoar, itu artinya cukup tinggi untuk motor tipe matik. Dan sangat disarankan untuk mencari jalan lain. Berikut batas aman motor matik melewati banjir:

Batas Aman Motor matik

Dilansir dari laman resmi Astra Honda Motor (AHM), ketinggian 10 sampai 15 cm menjadi batas aman motor matik. Pengendara juga bisa mengacu pada ketinggian lubang knalpot, filter udara, CVT dan foot step. Jika ketinggian air sudah sejajar dengan 3 komponen tersebut, ada baiknya mencari jalan lain.

Selain batasan pada ketinggian trotoar dan komponen yang ada di motor, sebagai pengendara juga wajib menjaga ritme putaran gas agar air tidak masuk lewat lubang knalpot. Gunakan rem depan tanpa mengurangi kecepatan dan jaga keseimbangan motor dari gelombang air dampak kendaraan lain.

Dampak Menerobos Genangan Air

Banyak kemungkinan yang bisa terjadi usai motor melalui genangan air dengan batas aman motor. Pertama v-belt, menjadi bagian dari komponen CVT tentunya bagian ini harus selalu dalam keadaan kering agar v-belt tidak slip.

Dampak lainnya adalah perubahan warna oli (putih susu) disebabkan kotoran dan sisa air yang tertinggal pada komponen CVT, lambat laun akan menimbulkan karat. Hal ini bisa membuat komponen pada CVT lama kelamaan jadi rusak.

Terlebih jika sil karet kruk as dan sil gerbox sudah termakan usia, air bisa dengan mudah masuk dan bercampur dengan oli. Water hammer pun bisa terjadi motor matik. Hal ini disebabkan oleh air yang sudah memasuki ruang mesin. Saat akan dinyalakan, piston menekan air sehingga piston akan bengkok bahkan pecah.

Pilihan Editor: Hasil MotoGP Thailand 2025: Marc Marquez Juara, Alex Marquez Ke-2

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi