GOOTO.COM, Jakarta - Kehadiran mobil listrik di Indonesia yang kian massif sepanjang dua tahun terakhir, diyakini pada tahun 2025 akan terserap ke konsumen mencapai 100.000 unit. 

Hal tersebut dinyatakan oleh M Rachmat Kaimuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemeterian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia. 

Sebab pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 yang mampu mendatangkan investasi di Tanah Air dari para brand dengan memanfaatkan kemudahan CBU dan CKD melalui peraturan TKDN yang sudah ditetapkan.

“Kalau ada yang bagus kenapa tidak dipersilakan untuk investasi, selama hal tersebut adalah elektrifikasi buat dekarbonisasi dan swasembada energi. Yang penting ke depannya mereka berproduksi di Indonesia melalui TKDN. Supaya industri kita terus berkembang, Pemerintah gak mau harus bergantung terhadap impor,” ujar Rachmat.

Dirinya menegaskan bahwa, “Pemerintah melakukan impor Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 60 persen, namun listrik selalu domestik. Andaikan hal tersebut dilakukan dengan elektrifikasi, tentunya bisa mengurangi beban impor BBM.”

Sebagai informasi, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 yang terbaru adalah Perpres Nomor 79 Tahun 2023. Perpres ini merupakan perubahan atas Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle) untuk transportasi jalan.

Perpres ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, dengan fokus pada kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. 

Perubahan yang dilakukan dalam Perpres ini mungkin mencakup penyempurnaan regulasi terkait insentif, infrastruktur pengisian daya, standar teknis, dan aspek lainnya yang berkaitan dengan kendaraan listrik.

Pilihan Editor: Pameran IIMS Surabaya Catatkan Nilai Transaksi hingga Rp 260 Miliar

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram pilih grup GoOto