
Yohannes Nangoi Ketua Umum Gaikindo. (Foto: Gooto/Kusnadi Chahyono)
GOOTO.COM, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi berharap konflik yang terjadi di Timur Tengah tidak menjadi perang dunia ketiga. Sebab, jika hal itu terjadi, maka industri otomotif Tanah Air akan terdampak signifikan.
"Kemarin Pakistan dan India bersitegang, ini terlalu dekat dengan Asia Tenggara. Sekarang di Timur Tengah, Israel dengan Hamas mulai agak sedikit mereda, eh dengan Iran malah lebih besar lagi. Kemudian, negara pendukung sudah saling menyatakan dukungannya," kata Nangoi saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Dari G7 mereka bilang bahwa Israel punya hak untuk membela diri, kemudian Inggris, Prancis, dan juga Amerika mendukung (Israel). Sementara dari Cina dan Rusia dukungan ke Iran. Jadi kita masih perlu tahu ke depannya, mudah-mudahan enggak jadi perang yang lebih besar," ucapnya menambahkan.
Nangoi mengatakan apabila perang terus meluas dan membesar, ini akan menjadi mimpi buruk untuk banyak hal, termasuk terhadap industri otomotif di Indonesia. Dia sendiri tidak bisa memprediksi seperti apa dampak perang ini terhadap perekonomian global dan Indonesia.
"Kami enggak ada pengalaman (menghadapi perang). Perang dunia kedua itu saya belum lahir. Saya enggak tahu pada saat perang dunia kedua seperti apa kondisi ekonomi dunia. Tapi kalau saya lihat harusnya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) masih berperan, perdamaian masih bisa kita wujudkan," ujarnya.
Meski demikian, Nangoi menuturkan Indonesia beruntung berada jauh dari wilayah konflik tersebut. Hal itulah yang membuat Indonesia masih menjadi negara yang menarik untuk merek-merek otomotif global menanamkan investasinya.
"Sehingga pabrik-pabrik baru dari teman-teman di sini, ada dari BYD, dari manapun, masih terus dibangun, masih lagi berjalan, sehingga investasi kita dalam beberapa tahun terakhir mencapai angka Rp 150 triliun untuk otomotif," tutup Nangoi.