
The New Mazda2 (Raju Febrian/TEMPO)
TEMPO Interaktif, Jakarta - "Lagi test drive mobil apa?. Kamu yang bawa Mazda2 ya?" Redaktur Bidang (kalau di tempat kami bisa menyingkatnya dengan Redbid) saya tiba-tiba nyeletuk ketika saya baru saja sampai di kantor, dua pekan lalu. "Iya, kenapa?" jawab saya. "Mau nyobain boleh gak?" tanya si Redbid lagi.
Nolak? Ya, nggak mungkinlah. Jadilah, Redbid saya itu mencoba Mazda2 R bertransmisi otomatis (A/T) yang tengah saya uji itu. Saya pikir, nggak papa, sekalianlah dapat opini orang lain soal hatchback andalan PT Mazda Motor Indonesia (MMI) itu.
Selang dua jam. Redbid saya kembali. Sembari tangannya menyerahkan kunci, dia berujar, "Boleh juga. Modelnya manis, pengendaliannya oke, tenaga sip. Nggenjot terus."
Yup, ini dia tiga hal yang memang dicari untuk sebuah kendaraan kota. Tampilan, pengendalian, dan performa.
Ini memang bukan yang pertama kalinya saya mencoba hatchback Mazda ini. Saya adalah satu dari 10 wartawan Indonesia pertama yang menjajal Mazda2 saat Asean New Mazda2 Media Test Drive di Chiang Mai, Thailand, sepekan sebelum diluncurkan resmi di Indonesia, akhir November tahun lalu.
Tapi kali inilah saya benar-benar puas mengeksplore kemampuan Mazda2. Tipe R A/T yang saya coba adalah tipe tertinggi dari empat tipe yang ada di Indonesia. Harganya sejak bulan lalu menjadi Rp 201 juta. Sedangkan tiga lainnya adalah R M/T (manual) Rp 194 juta, S A/T Rp 186 juta, dan S M/T Rp 176 juta.
Desain
Saya ingat pernyataan Ryoichi Kishimoto, Program Manager Mazda2 dari Mazda Motor Corp, ketika memperkenalkan Mazda2 di Jakarta. "Tujuan desain kami adalah mengekpresikan kedinamisan yang maksimum dengan bodi kompak," katanya.
Pernyataan Kishimoto ini mungkin tak berlebihan. Mobil imut-imut ini memang punya desain eksterior yang dinamis dan sporty. Semua ditampilkan lewat lekukan dan garis tegas di bagian samping yang memanjang dari depan hingga ke buritan.
Fender depan dibuat sedikit menyembul ke atas. Desain ini mengingatkan saya akan mobil sport paling terkenal milik Mazda yaitu RX8.
Interior
Bagian interior juga nggak neko-neko. Konsep interior Mazda2, sama seperti model-model Mazda lainya, cenderung tampil simple dan minimalis. Sistem audio dan pengendali pendingin udara berada di tengah dashboard. Tuas transmisi juga didempetkan alias menyatu, tepat di bawah audio, di dashboard sehingga memberikan ruang lebih besar di baris pengemudi.
Saya sebagai pengemudi tentu membutuhkan informasi soal kendaraan. Nah, semuanya bisa dapatkan lewat Multi Information Display (MID) di bagian dashboad. Kalau sendirian, pengemudi juga tak perlu repot mengatur sistem hiburan karena di bagian kemudi dilengkapi tombol pengatur (khusus tipe R).
Soal ruang penyimpanan diakomodasi benar-benar di Mazda2. "Mulai dari depan, samping, sampai penumpang belakang mendapat jatah ruang penyimpan yang gampang dijangkau," kata Astrid Ariani Wijana, Brand Communication Manager PT MMI.
Hal lain yang membuat saya cukup terkesan adalah soal kapasitas bagasinya. Namanya mobil hatchabck dimensi Mazda2 'tidak besar' dengan panjang 3.913 mm (10 mm lebih panjang dari tipe S), lebar 1.695 mm (sama dengan tipe S), dan tinggi 1.478 mm (7 mm lebih rendah dari tipe S). Tapi jangan salah, Mazda2 punya daya angkut standar 250 liter yang bisa ditingkatkan menjadi 787 liter jika kursi belakang dilipat.
Performa
Oke, sekarang bagaimana dengan performa. Ketika di pertama kali menjajal di Thailand, saya bisa mencapai kecepatan 150 km/jam. Tapi saat itu saya mencoba di jalan bebas hambatan. Masalahnya, sekarang saya di Jakarta yang serba macet.
Mazda2 dilengkapi dengan mesin 1.498 cc in-line 4 cylinder DOHC 16 valve yang dilengkapi S-VT (Sequential Valve Timing) dan ETC (Electronic Throttle Control). Tenaga diatur lewat transmisi 4-speed automatic.
Dibandingkan dua model lain yang ada di kelas ini, Honda Jazz (120 ps) atau Toyota Yaris (109 ps), Mazda dua memang di bawah untuk urusan tenaga (103 ps). Tapi torsi 135 Nm (13,76 kgm) langsung menghentak mencapai puncaknya di 4.000 rpm. 'Nafas'nya juga panjang sehingga bisa melesatkan mobil ini dengan cepat. Pengendalian? Wah, enak banget.
Dilihat sepintas, tuas transmisi Madza2 model in-line memang tak begitu istimewa. Susunannya standar; P, R, N, D, S, dan L. Tak ada tambahan lain, misalnya, shiftronic berupa fitur perpindahan gigi ala manual apalagi paddle shift yang mengatur transmisi dari lingkar kemudi. Jangan salah, performa Mazda2 akan membuat Anda terkaget-kaget. Tapi tetap saja Anda harus pintar 'bermain' dengan transmisi otomatis.
Untuk pengendaraan sehari-sehari, Anda cukup memasang transmisi di posisi D (drive). Perpindahan giginya sangat halus, sama sekali tak ada hentakan. Ingin tambahan tenaga? Cukup kurangi tekanan pada pedal gas untuk mendapatkan shiftdown, tekan lagi, dan wusss... dijamin Mazda2 bakal nambah tenaganya.
Tapi ada juga fasilitas S. Fungsinya membatasi persneling hanya sampai 3 saja. Posisi ini bisa dimanfaatkan bagi Anda yang suka bermain di putaran mesin tinggi.
Ada juga fitur hold. Nah, kalau yang ini membatasi gigi satu step dibawahnya. Contoh, jika Anda menempatkan persneling di posisi D, empat gigi, kemudian menekan tombol hold, maka gigi hanya sampai 3 saja tanpa harus merubah posisi persneling.
Bodinya yang kecil plus radius putar sampai 4,9 meter jelas menguntungkan Mazda2 untuk jalanan kecil. Pengemudi juga dimudahkan berkat Electric Power Assited Steering (EPAS) yang membuat pede mengendalikan mobil ini kemana saja.
Suspensi
Independent MacPherson Struts (depan) dan Torsion Beam memang terasa cukup keras. Tapi bisa dimaklumi mengingat Mazda2 mencoba mengedepankan aura sporty. Keamanan Mazda2 dilengkapi dengan sistem keamanan yang lengkap. Meski rem belakang masih menggunakan drum brake, namun pakem saat pengereman mendadak.
Mazda2 melengkapi fasilitas keselamatan pasif dengan membuat rangkaian bodi yang mampu menyerap energi benturan. Teknologi yang disebutnya sebagai Mazda Advanced Impact Distribution dan Absorption System itu terletak pada bagian depan, samping dan belakang. Untuk airbag, tipe R dipasangi dua; untuk pengemudi dan penumpang depan. Sedangkan tipe S hanya dipasangi untuk pengemudi saja.
Fitur keselamatan aktif antara lain four-wheel Anti-lock Brake System (4W-ABS) di empat roda dan Electronic Brake-force Distribution (EBD). Dengan semua tampilan dan kelengkapan tak salah jika Mazda cukup optimistis dengan peluang jualan produknya yang satu ini.
Sepanjang 2010, Yoshiya Horigome, Presiden Direktur PT MMI mengatakan pihaknya akan menggeber penjualan Mazda2. "Ini yang membuat kami yakin Mazda2 punya kans di pasar hatchback di Indonesia. Buktinya, target kami 300 unit per bulan selalu habis," kata Horigome.
Sejak diperkenalkan November lalu, penjualan Mazda2 memang cukup lumayan. Setidaknya, dari target yang mereka tetapkan, 300 unit, selalu mendapat sambutan dari konsumen.
Kesimpulan
Madza Motor Indonesia punya modal 'jualan' untuk Mazda2. Tampilannya yang fresh bisa menjadi alternatif bagi peminat mobil tanpa pantat ini. Performa? Memang satu step di bawah dua pesaing utamanya, Honda Jazz atau Toyota Yaris. Tapi, Mazda2 sangat fun to drive, pengendaliannya juga mudah bahkan bagi Anda pemula sekalipun.
RAJU FEBRIAN